Seiring dengan adanya usaha pengembangan kepariwisataan nasional, pariwisata diarahkan sebagai sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi termasuk kegiatan sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, serta pendapatan negara dapat ditingkatkan. Dukungan terhadap usaha pengembangan pariwisata yang lebih terarah dilakukan oleh pemerintah denganmembangun konsep pariwisata nasional dalam wujud Pariwisata-21. Pariwisata-21 memberikan gambaran tentang keinginan dan komitmen bangsa yang berdimensi jangka panjang, tentang kepariwisataan nasional yang dilandasi oleh tujuan dan sasaran pembangunan nasional pada abad 21, terutama dalam mengantisipasi era globalisasi. Termasuk juga untuk pengembangan dan pemulihan industri pariwisata Bali.
Sumber informasi utama bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali adalah sebagai berikut; teman dan keluarga, perusahaan perjalanan, buku pemandu perjalanan (guide book) dan brosur. Di samping itu majalah dan surat kabar juga merupakan sumber informasi yang cukup penting bagi wisatawan mancanegara yang akan melakukan kunjungan wisata ke Bali. Selain itu di era globalisasi, pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) khususnya internet sebagai sumber informasi harus mulai digunakan untuk mengakses Bali dan semua fasilitas wisata yang ditawarkannya. Pemanfaatan internet sebagai sumber informasi mencapai lebih dari 30% (Suradnya, 2005 dan Survai Wisatawan yang Meninggalkan Indonesia, 2005). Pemanfaatan internet dipastikan akan terus meningkat sejalan dengan kemajuan teknologi di bidang informasi dan semakin memasyarakatnya penggunaan internet sebagai sumber informasi.
Ada sejumlah faktor yang dikeluhkan oleh para wisatawan yang datang ke Bali sehubungan dengan kurangnya informasi. Untuk itu ketersediaan informasi wisata yang lengkap, akurat dan dapat diakses dengan mudah akan menjadi tantangan yang semakin besar ke depan. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa informasi memegang peran yang semakin penting dalam pengambilan keputusan perjalanan para wisatawan dan mereka umumnya sudah terbiasa hidup dalam lingkungan yang penuh dengan informasi (informed society).
Kebutuhan akan informasi wisata untuk Bali mendorong keinginan Pemerintah Daerah Bali untuk segera mengimplementasikan Sistem Informasi Pariwisata (SIP) Bali. Salah satu keberhasilan dari implementasi adalah adanya perencanaan dan kajian yang baik dan terarah tentang SIP Bali. Permasalahan yang akan dibahas pada kajian ini adalah tentang infrastruktur jaringan, titik-titik strategis penempatan client SIP Bali, desain jaringan untuk SIP Bali, penentuan perangkat minimum yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi, pemilihan domain aplikasi sistem informasi pariwisata, tempat hosting aplikasi, desain Sistem aplikasi informasi pariwisata bali, dan pemeliharaan dan operasional dari jaringan dan SIP.
Keberhasilan sistem informasi didukung oleh adanya infrastruktur jaringan, sistem aplikasi, sistem informasi dan sumber daya manusia. Infrastruktur jaringan yang dikaji berdasarkan dua opsi yaitu kombinasi dari Intranet dan Internet; dan sepenuhnya menggunakan Internet. Dalam kajian infrstruktur juga dibahas tentang pemilihan terminal dan spesifikasi perangkat jaringan, lokasi penempatan terminal, media transmisi, topologi jaringan dan manajemen IP. Sedangkan dalam sistem aplikasi dan informasi yang dianalisa adalah kebutuhan informasi wisatawan, kebutuhan database, dan interface antar aplikasi. Untuk melengkapi kajian, pembahasan tentang pemilihan domain, pemilihan tempat
hosting, dan sistem pemeliharaan dan operasional.
Berikut ulasan tentang Sistem Informasi Pariwisata Bali, apabila ada saran maupun tambahan, mohon disampaikan pada kolom komentar.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar