Sabtu, 28 Juni 2014

Jadi Penulis Perjalanan Itu . . . .

Asyik ya hidupmu diisi dengan jalan-jalan terus !

Ungkapan di atas sering saya dengar terlontar dari komentar teman-teman dekat saya menanggapi hobi saya yang suka melakukan perjalanan. Saya sih hanya bisa nyengir ketika menjawab komentar mereka, toh apa yang mereka lihat dari luar kan hanya bagian manis-manisnya saja, mereka tidak tahu bagian sepat dan pahitnya. Menjadi penulis perjalanan memang mau tidak mau menuntut kita memiliki skill yang beragam. Apa saja sih kemampuan yang harus dimiliki oleh seseorang jika dia ingin bergelut sebagai penulis perjalanan?

Modal Dasar !Harus Bisa Nulis
Namanya juga penulis, modal utamanya ya harus bisa nulis dong ! Kemampuan menulis rasanya mutlak harus dimiliki oleh seseorang jika dia ingin terjun di dalam profesi sebagai penulis perjalanan. Menurut saya, kemampuan menulis itu bisa dimiliki oleh siapa saja. Menulis itu tidak dibutuhkan bakat khusus, toh semua orang diberi anugerah oleh Tuhan untuk bisa menulis kan? Menulis itu merupakan hal yang sangat sederhana, cukup mudah seperti ketika kita berbicara. Semenjak kita duduk dari bangku sekolah dasar kan sudah diajari pelajaran mengarang bukan? Saya paling ingat dulu sering menuliskan tentang pengalaman liburan di kampung tempat kakek dan nenek saya tinggal ketika ada pelajaran mengarang.


Modal utama menulis itu hanya dibutuhkan niat, kemauan, dan konsistensi untuk terus menulis. Membaca beberapa refrensi juga bisa dijadikan sebagai bahan masukan untuk kita ketika memulai membuat sebuah tulisan. Kita akan menemukan gaya penulisan yang berbeda dengan orang lain, gaya tulisan yang mencerminkan tulisan kita setelah melakukan latihan menulis secara terus-menerus dan konsisten. Hmm, satu lagi, jika Anda ingin berkecimpung di dunia penulisan, khususnya tulisan tentang perjalanan, jangan lupa untuk menambahkan "bumbu rasa" dalam setiap tulisan yang Anda tulis. Buatlah seolah-olah orang yang membaca tulisan kita merasakan suasana yang kita tuliskan ! *ceileh*

Harus Bisa Motret
Seiring perkembangan waktu, penulis perjalanan jaman sekarang dituntut untuk bisa multitasking. Selain bisa nulis, penulis perjalanan pun dituntut untuk bisa mengambil gambar alias motret. Sudah bukan hal yang asing lagi jika ada chief editor yang tertarik dengan tulisan Anda, dia akan meminta Anda untuk mengirimkan tulisan beserta foto yang mendukung tulisan Anda. Sepanjang pengalaman saya selama ini, memotret dengan tema perjalanan itu lebih mudah dibandingkan jika harus memotret model, prewed maupun pemotretan konseptual untuk iklan misalnya. Jika Anda ingin berkecimpung sebagai penulis perjalanan, belajarlah untuk memotret foto dengan tema landscape dan human interest untuk menunjang tulisan yang Anda buat. Kunci utama agar Anda dapat menghasilkan foto perjalanan yang bagus adalah teruslah melakukan perjalanan dan teruslah berlatih untuk mengasah kemampuan Anda mengangkap objek selama dalam perjalanan ! Tapi ingat, jangan sampai kegiatan mengambil gambar ini malah merusak liburan Anda ya ! Jangan sampai Anda terlalu bernafsu untuk mendapatkan gambar bagus, yang ada malah Anda tidak menikmati proses perjalanan dan suasana tempat yang sedang Anda kunjungi !

Modal Tambahan !
Menulis dan memotret memang menjadi modal dasar yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berkecimpung di dunia penulisan, khususnya tulisan tentang perjalanan. Selain menulis dan memotret, ada beberapa kemampuan yang sebaiknya juga dimiliki oleh Anda yang ingin berkecimpung di dunia ini. Kemampuan yang tidak mutlak, namun cukup dibutuhkan. Kemampuan yang sangat mudah dan menyenangkan, namun terkadang bisa jadi boomerang ! Apa saja kemampuan tersebut? Ini dia ulasannya !

Hafal Rute Jalan dan Kendaraan Umum Menuju Lokasi 
Tidak lucu kan, sudah merencanakan piknik ke suatu tempat tapi tidak tahu bagaimana cara menuju ke sana. Sebagai penulis perjalanan mau tidak mau mengharuskan Anda untuk menghafalkan rute perjalanan, termasuk bagaimana cara menuju ke lokasi, bagaimana rute kendaraan umumnya, dan sebagainya. Selain hafal dengan rute perjalanan yang pernah Anda lakukan, Anda juga harus bisa menjelaskan alternatif lain kendaraan umum menuju lokasi tujuan. Misalnya nih, saya pernah melakukan perjalanan menuju Bromo melalui Kota Probolinggo menggunakan bus. Tapi, ketika membuat ulasan tentang cara menuju Bromo menggunakan bus, mau tak mau saya juga harus mencantumkan alternatif kendaraan lain menuju Probolinggo, misal menggunakan kereta api dan sebagainya. Akhirnya kan mau tak mau kita harus menghafalkan rute jalan dan kendaraan umum menuju ke sana bukan? Kuncinya hanya satu, perbanyaklah riset dan riset sebelum melakukan perjalanan ! Buka saja mbah Google untuk membuka cakrawala Anda mengenai rute perjalanan !

Membuat tulisan tentang ulasan rute perjalanan bisa meningkatkan jumlah kunjungan di blog perjalanan yang Anda buat lho ! Niat hati sih mulia, ingin berbagi informasi tentang rute perjalanan yang pernah Anda lakukan kepada pembaca. Tapi niat mulia tersebut kadang berubah jadi petaka. Gimana ga jadi petaka, banyak pembaca yang budiman bertanya tentang rute perjalanan yang pernah Anda lakukan tapi pertanyaan mereka kadang aneh bin ajaib tapi tepatnya ngeselin ! Ada yang tanya dengan sopan, tapi banyak juga pertanyaan yang membuat kita jengkel untuk menjawabnya ! *kita? kayaknya gue deh yang lagi jengki cyint ! -baca : jengkel-

Contoh email yang membuat eike jengki itu semacam :
"tolong balas cepat ya mas pertanyaan saya tadi !" Padahal si empunya yang bertanya tadi bakalmelakukan perjalanan itu masih beberapa bulan kemudian atau malah akhir tahun ini atau bahkan awal tahun depan ! Dalam hati sih cuma bisa bilang : Hello, lo pikir kerjaan gue cuma meladeni pertanyaan-pertanyaan lo doang apa? Kerjaan yang harus gue beresin masih banyak kali ga cuma balesin email lo doang!

Ada lagi beberapa pertanyaan yang membuat saya geregetan bacanya. Ada lho yang tanya : mas, kalau dari Stasiun Gubeng ke Terminal Purabaya itu berapa lama? *dipikir gue ini sopir angkot di Surabaya apa ya? #gagalpaham !

Ada lagi yang nanya : mas, bedanya kereta bisnis dan eksekutif itu macem mana? *pengen banting laptop baca emailnya*

Mas, CP penjual carica berapa ya? *padahal gue nulis tentang carica udah dua tahun yang lalu, mana gue apal CP nya, gue kan bukan distributor carica*

Ada juga tipe penanya yang sudah dijelaskan rute menuju lokasi menggunakan berbagai jenis kendaraan beserta tarifnya tapi masih mbulet aja ! Padahal penjelasannya (menurut saya sih) sudah dijelaskan secara panjang kali lebar kali tinggi (hasilnya luas). Dari yang nanya cara paling murah menuju lokasi bagaimana, kalau naik bus bagaimana, kalau naik pesawat bagaimana, kalau naik kereta ekonomi bagaimana, kalau naik kereta bisnis bagaimana, kalau naik kereta eksekutif bagaimana (sekalian aja sih pakai kereta mayat itu bagaimana) *hilang kesabaran*

Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat saya muntab dan rasanya pengen mbanting laptop apa smartphone setelah membaca email dari pembaca budiman sekalian ! *elus-elus dada* *eman-eman gadgetnya*

Hafal Harga Tiket Kendaraan, Waktu Tempuh Perjalanan serta HTM Masuk Lokasi
Menjadi penulis perjalanan secara tidak langsung juga mengharuskan kita untuk menghafalkan harga tiket kendaraan umum, waktu tempuh, serta HTM untuk masuk lokasi wisata. Budget memang menjadi salah satu masalah pokok setiap orang melakukan perjalanan. Selain rute, banyak pula pembaca yang mencari refrensi harga tiket kendaraan umum serta HTM masuk lokasi sebagai gambaran berapa banyak biaya yang akan mereka keluarkan untuk melakukan perjalanan. Harga-harga tersebut memang akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Tapi tak ada salahnya kok jika Anda memberikan sedikit ulasan tentang harga untuk memberikan gambaran kepada pembaca !

Hafal Lokasi Penginapan Murah
Menurut saya, penginapan menjadi salah satu masalah yang cukup krusial bagi seseorang yang ingin melakukan perjalanan. Penginapan adalah masalah kenyamanan dan setiap orang memiliki standar masing-masing mengenai penginapan yang nyaman. Jika Anda tipe orang yang sulit menghafalkan nama penginapan (dan ga mungkin juga harus buang-buang uang untuk nyobain penginapan satu-satu), minimal Anda harus tahu daerah mana terdapat banyak penginapan murah, khususnya di lokasi wisata. Sebut saja Jogja memiliki banyak penginapan murah di kawasan Sosrowijayan atau Sosrokusuman, Bali dengan daerah Poppies Line nya, dan sebagainya. Ketika ada orang yang bertanya kepada saya mengenai tempat penginapan yang murah di Jogja, saya sih langsung merekomendasikan daerah Sosrowijayan. Perkara dia mau menginap di hotel mana sudah bukan urusan saya. Soalnya ya itu, setiap orang punya standar masing-masing tentang harga "murah" dan tempat "nyaman". Belum tentu penginapan yang saya anggap murah dan nyaman tapi bagi mereka sepadan, biasanya sih masalah fasilitas seperti kamar mandi dan sebagainya menjadikan banyak orang sedikit rewel masalah penginapan.

Hafal Tempat Makan yang Murah dan Enak
Masalah makanan juga soal selera dan masing-masing orang punya selera yang berbeda. Belum tentu makanan yang kita anggap enak cocok di lidah orang yang kita rekomendasikan. Cara paling mudah untuk mensiasatinya adalah dengan merekomendasikan tempat makan yang cukup terkenal di antara sesama pejalan di tempat tujuan, khususnya lokasi wisata. Misalnya saja Jogja yang terkenal dengan gudegnya. Rekomendasikan saja untuk mencoba gudeg di area Wijilah yang terkenal sebagai sentra gudeg. Masalah murah dan enak ya itu urusan yang makan, bukan urusan kita kok ! *senyum simpul*

Jalan-jalan memang kegiatan yang cukup menyenangkan. Tapi ingat, sesuatu yang menyenangkan jika dilakukan secara berulang-ulang dalam waktu yang hampir bersamaan itu lama-lama juga membosankan kok ! *mulai ngelantur*

Pembaca yang budiman, sekian tips asal dari saya untuk Anda yang berminat terjun dalam dunia tulis-menulis khususnya tulisan tentang perjalanan. Mungkin bagi Anda menuliskan perjalanan bisa hanya sekedar hobi, syukur-syukur bisa menghasilkan uang sendiri. Tapi ingat, jika pergi ke suatu tempat jangan terpaku untuk mendapatkan tulisan dan hasil jepretan yang bagus semata tanpa menikmati proses dari perjalanan yang ada! Rugi rasanya jika Anda jauh-jauh pergi ke suatu tempat tanpa bisa menikmatinya karena hanya terpaku dengan kamera !

Pembaca yang budiman, saya nitip pesan ya, kalau mau tanya itu mbok ya yang masuk akal dikit. Kalau memang Anda tidak mau ribet urusan kendaraan dan penginapan, ya sudah pakai saja jasa travel agent ! Di sana sudah tertera dengan jelas kok berapa harga yang harus Anda bayarkan serta fasilitas yang Anda dapatkan. Ingat ya, melakukan perjalanan itu berarti kita keluar sejenak dari zona nyaman untuk menikmati petualangan !

Anyway, ada tips lain lagi ga?

Salam,
Andika Hermawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar