Jumat, 28 Februari 2014

TDP Hari 1 : Bersih-Bersih Sampah di Kawasan Kaldera Pasir Bromo

Kawasan Wisata Bromo memang menjadi salah satu andalah sektor pariwisata di wilayah Probolinggo. Tak hanya terkenal di kancah nasional, keindahan matahari terbit dan pemandangan alam di Kawasan Bromo ini bahkan sudah mendunia sehingga banyak dikunjungi oleh turis manca negara. Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu pintu masuk utama menuju kawasan Wisata Bromo. Banyak wisatawan yang memilih masuk ke kawasan Bromo melalui Kabupaten Probolinggo karena akses jalan maupun kendaraan umum yang cukup memadai dari wilayah ini.


Sesuai dengan tema yang diangkat yaitu kolaborasi warisan alam dan penyelamatan lingkungan, seluruh peserta Tour De Probolinggo tak hanya diajak untuk berjalan-jalan menikmati keindahan alam Kawasan Bromo Tengger Semeru, melainkan melakukan aksi nyata untuk penyelamatan lingkungan. Salah satu kegiatan tersebut adalah memungut sampah di kawasan lautan pasir hingga kawasan di sekitaran Pura Luhur Poten Bromo. Seluruh peserta berjalan kaki dari penginapan di kawasan Bromo Permai hingga menyusuri kawasan kaldera pasir. Mungkin banyak dari kita ketika menyusuri kawasan ini menggunakan kendaraan bermotor seperti jeep maupun sepeda motor tidak terlalu menyadari keberadaan sampah yang cukup banyak berserakan mengotori kawasan ini. Cukup miris juga, ternyata di kawasan ini banyak sampah bekas bungkus makanan yang dibuang begitu saja oleh pengunjung yang tidak bertanggung jawab. Sangat disayangkan karena ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab ini berdampak pada kotornya lingkungan yang seharusnya kita jaga bersama kebersihannya.


Usai memungut sampah kami pun bersiap mendaki Gunung Bromo. Jalur pendakian didominasi medan berpasir dengan jalan yang cukup menanjak sebelum akhirnya tiba di bagian anak tangga. Kita memang harus rela berbagi jalur dengan kuda-kuda yang mengantarkan pengunjung hingga ke bagian anak tangga. Belum lagi dengan kotoran mereka yang berceceran di sepanjang jalan setapak menuju anak tangga. Di musim penghujan seperti pada awal tahun sekarang memang menjadikan perjalanan menuju anak tangga pendakian sedikit lebih ringan dibandingkan pada musim kemarau. Setidaknya tidak banyak debu-debu beterbangan mengiringi perjalanan. Namun perlu diwaspadai juga karena hembusan angin yang bertiup cukup kencang kadang menyapa kita sambil membawa partikel-partikel pasir yang dapat membuat mata kelilipan.


Setelah acara bersih-bersih kawasan kaldera pasir, pada sore harinya para peserta diajak menuju Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Di lokasi ini terdapat sebuah teater mini. Para peserta Tour De Probolinggo pun disuguhkan video dokumentasi yang berisi tentang keunikan yang ada di Gunung Bromo. Selain keindahan alam, dalam video tersebut juga digambarkan keunikan-keunikan budaya masyarakat suku Tengger. Salah satu budaya yang terkenal adalah Upacara Kasada, untuk mengenang pengorbanan Raden Kusuma, putra bungsu pasangan Roro Anteng dan Joko Seger yang dipercaya sebagai leluhur Suku Tengger. Upacara Kasada ini bertujuan sebagai wujud rasa syukur masyarakat Suku Tengger atas berkat yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi serta memohon keselamatan dan dijauhkan dari malapetaka.


Setelah melihat video yang diputar di bioskop mini milik Kantor TNBTS, peserta pun diberi kesempatan untuk berkeliling menikmati sisi lain keindahan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Saya dan kawan-kawan memilih untuk duduk di kursi taman, yang berlokasi tak jauh dari Kantor TNBTS. Taman ini juga menjadi salah satu lokasi favorit para wisatawan untuk mengabadikan gambar berlatar belakang Gunung Batok dan Gunung Bromo. Semangkuk bakso, udara dingin, pemandangan Gunung Batok dan Gunung Bromo serta pembicaraan hangat bersama warga Tengger menjadi pelepas waktu sore kami di Kawasan Bromo. 

Dari sebuah obrolan lepas dengan seorang bapak-bapak warga Tengger tersebut akhirnya saya memahami sebuah keunikan dari kehidupan masyarakat Tengger yang tinggal di Kawasan Bromo. Kerukunan antar umat beragama di Kawasan Bromo cukup harmonis. Antara pemeluk agama Hindu dan Islam pun saling toleran satu dengan yang lain. Mereka dapat hidup berdampingan tanpa mengusik kehidupan beragama antara agama satu dengan agama yang lain. Menurut penuturan beliau kehidupan masyarakat di Kawasan Bromo ini cukup adem ayem, tidak pernah ada konflik yang berhubungan dengan SARA. Segala kegiatan kemasyarakatan selalu dilakukan dengan musyawarah. 


Saya pun tercekat ketika si bapak bertanya sebuah pertanyaan, "masnya udah nikah belum?". Saya pun hanya bisa tertawa lepas, selesai kuliah saja belum, apalagi memikirkan untuk menikah, gumam saya dalam batin. Beliau bertutur bahwa rata-rata masyarakat di kampungnya sudah menikah pada usia belasan. Jika seseorang sudah selesai menempuh pendidikan di bangku sekolah menengah, maka dapat dipastikan bahwa dia akan segera dinikahkan. Banyak yang akhirnya mencari nafkah di ladang maupun berkecimpung menjadi joki kuda atau tukang ojek di Bromo untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Ah, sebuah sore yang menyenangkan, dapat berbincang dan sedikit mengenal seluk-beluk kehidupan masyarakat Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo ini.

Rabu, 19 Februari 2014

Tour De Probolinggo – Wahana Pengenalan Potensi Wisata di Kawasan Probolinggo

Hujan gerimis menyambut kedatangan saya di Terminal Bayuangga Probolinggo malam itu. Sepi, begitulah suasana yang saya rasakan ketika tiba di terminal kedatangan. Setelah saya mengirim pesan kepada panitia, kemudian bergabunglah saya dengan para peserta yang sudah berkumpul di salah satu sudut terminal. Satu per satu pun kami pun saling berkenalan, menanyakan nama dan daerah asal. Di sinilah kami, para peserta dari beberapa kota di Indonesia berkumpul dalam acara Tour De Probolinggo, sebuah acara yang mengkolaborasikan antara kegiatan wawasan alam, penyelamatan lingkungan, dan membumikan kearifan. Bagi saya, acara ini merupakan salah satu wahana untuk memperkenalkan potensi wisata alam dan budaya yang dimiliki oleh Kawasan Probolinggo.


Tepat pukul 11 malam seluruh peserta sudah berkumpul di Terminal Bayuangga. Pada tengah malam ini peserta dijadwalkan menuju Gunung Bromo untuk melihat matahari terbit pada keesokan harinya. Namun sayang, kondisi alam berkata lain. Hujan turun dengan lebat di lereng sana sehingga mengharuskan kami untuk tetap tinggal di kota demi keselamatan para peserta. Tak ada kasur empuk, tak ada selimut hangat, kami semua menggelar matras dan menjadikan tas ransel kami sebagai bantal. Tapi dari sinilah suasana akrab dimulai, walaupun kami masih terasa kaku untuk saling berkenalan dan berbincang akrab. Kalau orang Jawa Timuran memberi istilah “cangkruk”, kata lain dari jagongan, kongkow, atau nongkrongbareng sambil membicarakan beberapa topik pembicaraan. Tak terasa kantuk pun mulai menyergap, kami semua tidur bersama ditemani dengan gigitan nyamuk-nyamuk terminal yang cukup ganas menghisap darah dari tubuh kami.


Adzan Subuh pun sayup-sayup terdengar membelah sepinya suasana pagi. Kami semua bersiap untuk berkeliling Probolinggo selama empat hari. Dua buah truk Tni pun siap mengantar kami berkeliling menikmati suasana Probolinggo kali ini. Well, ke mana sajakah kami selama empat hari menjelajahi Kota Probolinggo ini?

Selasa, 18 Februari 2014

7 keajaiban alam versi New7Wonders dan tandingannya di Indonesia

Keajaiban alam dunia atau New 7 Wonders of Nature telah terpilih beberapa tahun lalu. Keajaiban alam dunia dipilih dengan menggunakan kriteria seperti kecantikan dan keunikan alam, signifikansi ekologi, dan warisan sejarah.  Jutaan pemilih telah mengambil bagian dalam pemilihan ini. Keajaiban alam versi New7Wonders telah terpilih yaitu Hutan Hujan Amazone, Halong Bay, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, Table Mountain dan Pulau Komodo.

Ternyata alam Indonesia juga memiliki keajaiban yang tidak kalah keindahannya dengan alam yang menjadi keajaiban alam versi New7Wonders tersebut.  Berikut 7 keajaiban alam versi New7Wonders dan tandingannya di Indonesia.

Hutan Hujan Amazone vs Hutan Kalimantan

Amazon merupakan hutan hujan yang terbentang di beberapa negara, seperti Bolivia, Brasil, Colombia, Ekuador, French Guiana, Guyana, Peru, Suriname dan Venezuela. Amazon merupakan lebih dari separuh hutan hujan tersisa di bumi ini. Di amazon juga terdapat Sungai Amazon yang merupakan sungai terbesar di dunia dalam hal volume.


Indonesia juga memiliki hutan dan sungai yang mirip dengan yang ada di amazon. Hutan di Kalimantan bisa disebut sebagai Amazon-nya Indonesia. Hutan Kalimantan  memiliki beberapa jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemik yang ada di Amazon. Hutan Hujan Tropis Kalimantan juga memiliki Fauna yang mirip dengan hutan Amazon. Contohnya: Pesut, Anaconda dan beberapa hewan langka yang hanya ada di Kalimantan dan Amazon. Sungai-sungai di Kalimantan yang mirip dengan sungai Amazon menambah kemiripan antara Kalimantan dan hutan Amazon.


Halong Bay vs Raja Ampat Papua

Halong Bay terletak di Teluk Tonkin Vietnam. Keajaiban Halong Bay disitu kita dapat melihat pemandangan alam Halong Bay dengan bukit-bukit yang muncul dari laut yang sangat menarik dan unik. Di teluk ini, dengan luas sekitar 1.500 persegi, berserakan 1.996 pulau karang dan sebagian di antaranya tampak hijau.


Raja Ampat Papua juga memiliki pemandangan dengan kumpulan bukit yang terbentuk dari bebatuan karst yang mirip dengan Halong Bay. Bedanya, jika Halong Bay merupakan perairan yang cukup dalam, Raja Ampat lebih landai sehingga pemandangan menjadi lebih indah. Hamparan pasir putih di dasar menjadikan air di atasnya berwarna hijau kebiru-biruan sehingga nampak sangat indah.

Air Terjun Iguazu vs Curug Malela 


Air terjun Iguazu terletak di perbatasan tiga negara Amerika Selatan, yaitu Paraguay, Brazil, dan Argentina. Air terjun ini termasuk yang terbesar di dunia. Keunikan air terjun ini yaitu tidak hanya terdiri dari satu buah aliran air terjun, melainkan terdiri atas 275 buah air terjun kecil yang jatuh secara bersamaan dengan posisi yang berdekatan.


Indonesia memang tidak punya air terjun sebesar Air terjun Iguazu, namun Indonesia punya air terjun cukup megah dan indah yaitu air terjun Malela Bandung. Air terjun ini terletak di Desa Cicidas, Bandung Barat, Jawa Barat. Biasanya air terjun ini dijuluki air terjun 'miniatur' niagara. Namun kini kita bisa saja menyebut air terjun ini sebagai miniatur  Air Terjun Iguazu.


Pulau Jeju vs Pulau Samosir


Jejudo adalah sebuah pulau vulkanik yang berada sekitar 130 km dari pantai selatan Korsel. Pulau ini memiliki luas permukaan 1.846 km2.  Di pulau ini terdapat gunung berapi tertinggi di Korsel, Halla-san yang menjulang setinggi 1,950 meter dari permukaan air laut.



Indonesia juga memiliki pulau vulkanik yang tidak kalah ajaib dengan Pulau Jeju yaitu Pulau Samosir. Pulau Samosir adalah sebuah pulau vulkanik di tengah Danau Toba di provinsi Sumatera Utara. Samosir merupakan Sebuah pulau di dalam pulau Sumatera. Pulau samosir adalah bagian kaldera yang tidak terendam air, sedangkan danau Toba adalah sebuah kaldera atau kawah yang sangat luas dari sebuah gunung api.


Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa vs Sungai Gua Pindul


Sungai Puerto Princesa terletak di Filipina. Sungai bawah tanah ini konon terpanjang sedunia. Puerto Princesa Underground River mengalir di dalam gua, panjangnya sekitar 8,2 Km. Sungai itu bermuara langsung di Laut China Selatan.


Indonesia juga punya sungai bawah tanah yang tidak kalah menarik yaitu sungai bawah tanah Goa Pindul yang terletak di Kabupaten Gunungkidul, Jogja. Hanya yang membedakan tempat ini yaitu sungai Puerto Princesa langsung mengalir ke laut dan sungai Puerto Princesa lebih panjang dari yang ada di Goa pindul. Kelebihan Sungai bawah tanah gua Pindul yaitu kita bisa menyusuri sungai ini dengan lebih mudah karena Aliran air sungai bawah tanah Gua Pindul cukup tenang bahkan saat  banjir. Aliran sungai berasal dari mata air Gedong Tujuh, yang tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Goa Pindul memiliki panjang sebesar 350 meter dan terbagi atas tiga zona yakni zona terang, remang-remang serta gelap abadi. Keunikan lainnya dari Gua Pindul yaitu memiliki batu stalaktit terbesar ke-4 sedunia.


Table Mountain vs Bromo


Gunung meja (Table Mountain) terletak di Afrika Selatan. Gunung berbentuk datar seperti meja ini terbentuk dari erosi enam juta tahun yang lalu.



Indonesia juga punya gunung yang tidak kalah indah yaitu Gunung Bromo yang terletak di Jawa Timur. Bromo memang bukan gunung yang puncaknya datar seperti meja seperti halnya Table Mountain di Afrika Selatan. Namun Bromo tentunya juga pantas juga disebut sebagai keajaiban alam dunia. Gunung Bromo setinggi 2.392 meter dari permukaan laut merupakan tempat menakjubkan karena pemandangan lembah dan kaldera seluas 10 kilometer yang bertautan. Keajaiban lain dari Bromo disini kita bisa menemukan padang pasir dan padang savanna yang luas.

Pulau Komodo


Pulau Komodo yang juga ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia oleh organisasi Ne7Wonders ini terletak di Indonesia. Pulau Komodo yang terletak di provinsi NTT adalah milik Indonesia yang tidak kita menemui tempat yang mirip dengan Pulau Komodo ini. Di Pulau ini hidup Hewan Purba Varanus Komodoensis alias Komodo. Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam.Tentu saja keajaiban pulau Komodo bukan disitu saja. Kondisi alam pulau Komodo unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya. Keajaiban lainnya di Pulau Komodo ada pantai yang pasirnya bewarna pink. Pulau Komodo juga  terdapat perairan yang termasuk dalam keajaiban dunia bawah air lautnya. Sebenarnya banyak keajaiban di pulau Komodo ini jadi sangat pantaslah Pulau Komodo dinobatkan sebagai salah satu keajaiban alam dunia.

Sebenarnya Indonesia memiliki banyak keajaiban alam yang belum banyak diketahui orang. Alam Indonesia tentunya tidak kalah ajaib dengan alam di negara lain.

Selasa, 11 Februari 2014

Kepala Mampet Hidung Pusing



Sebenarnya pingin banget menulis tapi ni kepala mampet gak bisa mikir. haduuuh ngeliat kamar berantakan banget, rumah sudah kayak kapal pecah, apalagi ngerasain kepalaku yang cenat-cenut gak karu karuan, kok ya pusinggg banget yaa. ampuuunnn Tuhannn anugerahkan saya seorang yang mau dengan ihklas dan senang hati untuk saya tempiling dengan sabar dan sukarela.



Kemungkinan dengan menempiling orang kayaknya sakit kepala ini bisah pindah, lebih-lebih kalo yang saya tempiling itu gundulnya Bedul anak edan gak karuan itu, beuuuuuuhhh enak banget kayaknya.

Kalo seperti ini, rasanya saya butuh orang yang idealis dengan kata katanya Mahatma Gandi "kalo ditampar pipi kirimu, berikanlah pipih kananmu". andai saja ada orang yang bilang "kalo ditampar pipi kirimu, berikanlah pipih kananmu" beuuuuhhh dengan senang hati saya akan menempilingnya bolak balik.

Kalo sakit kepala campurmasuk angin gini pinginnya minum-minuman daerah yang hangat dan bikin sueger seperti bajugur, bandrek, wedang jahe, wedang ronde, jamu beras kencur, jamu sinom sama mandi uap tradisional ala Sumatera "oukup" SPA ala Sumatera beuuuuuuuhhhhh!!!!!!! enak beud.

Oh oke, dengan sakit kepala ini sepertinya saya punya ide untuk menulis ramuan daerah-daerah yang bisa mengurangi sakit kepala atau kuliner yang bermanfaat bagi kesehatan nih

Tapi nanti ah masih mualesss. masih luaper, pinginnya nyemil Serabi Notosuman

By: Pusing dan Lapar