Sabtu, 31 Desember 2016

Paket Wisata Karimunjawa 2016

Paket wisata karimun jawa murah 2016 ~ Kami yakin calon wisatawan yang mampir ke blog ini, pasti ingin ke karimunjawa. Sudah pada tahu pulau karimun jawa dimana? Kepulauan Karimun Jawa berada di kabupaten Jepara dan setidaknya terdapat 27 pulau dengan 4 pulau yang berpenghuni. 

tempat wisata karimunjawa
tempat wisata karimunjawa

Setiap pulau di karimunjawa punya keunikan tersendiri. Tapi yang pasti air laut nan jernih hampir dapat dijumpai di semua area Kepulauan Karimunjawa. Jadi, tidak perlu berpikir panjang ya, segera atur jadwal untuk liburan ke sini. Terutama bagi Traveler muda yang alay, nge-hit dan suka selfie. Belum lengkap rasanya jika belum punya foto saat liburan ke karimunjawa. Tentunya buat gaya-gayan di medsos ya, biar teman-teman pada tau dan ngiri kalau kita pernah ke pulau karimunjawa.

bukit pulau karimunjawa
bukit karimunjawa

Kalau sudah ada temen dan modal buat nge-explore karimunjawa, langsung saja hubungi contact person yang ada di blog ini. Bingung posisinya dimana, langsung saja scroll ke samping kiri jika memakai laptop. Tapi jika anda pengguna mobile atau HP, gulirkan saja ke bagian bawah, pasti anda akan menemukan contact person kami. Kenapa kami menyuruh hubungi biro travel wisata kami, karena kami akan membantu anda dalam liburan ke karimunjawa. Apa saja itu? Pokoknya dijamin puas, karena paket wisata karimunjawa dari kami banyak dan lengkap. Semuanya dengan harga paket wisata ke karimunjawa yang murah dan terjangkau. Anda yang masih pelajar atau kuliah bisa ikut paket backpacker karimunjawa, untuk keluarga bisa ikut paket family karimunjawa, dan jika anda datang dengan pasangan ikut saja paket honeymoon karimunjawa.

wisata karimunjawa
wisata karimunjawa

Paket Lengkap Wisata Karimunjawa Tahun 2016

Paket wisata karimunjawa 2016 dari kami juga memberi beberapa pilihan seperti Paket Homestay Karimunjawa 2016. Paket homestay kami termasuk paling murah dibanding yang lainnya. Untuk harga bisa diadu dan berani memberi banyak promo dan diskon biaya ke karimunjawa.

Harga Paket Homestay Murah Karimunjawa 2016

2 Hari 1 Malam Rp. 900.000 / Orang
3 Hari 2 Malam Rp. 1.150.000 / Orang
4 Hari 3 Malam Rp. 1.450.000 / Orang

Selain paket homestay karimunjawa 2016 di atas, kami juga menyediakan paket hotel karimunjawa 2016. Kami akan merekomendasikan hotel yang bersih dan nyaman untuk liburan anda. Kelebihan paket ini adalah penawaran penginapan ber AC bagi anda yang gak suka gerah. Karimunjawa memang terkenal akan cuacanya yang panas. Paket lengkap hotel karimunjawa adalah paket full service yang akan menambah kemudahan dan kenyamanan anda dalam wisata di karimunjawa.

Harga Paket Hotel Murah Karimunjawa 2016

2 Hari 1 Malam Rp. 1.450.000 / Orang
3 Hari 2 Malam Rp. 1.950.000 / Orang
4 Hari 3 Malam Rp. 2.400.000 / Orang

Daripada anda repot mengurus sendiri perjalanan ke karimunjawa, jangan ragu untuk ikut paket wisata karimunjawa kita tour. Fasilitas dan pelayanan yang menarik sudah kami persiapkan khusus bagi anda. Kelebihan kami adalah mampu mengolah perjalanan wisata yang biasa menjadi luar biasa dan penuh kesan. Bersama kami Anda tidak perlu bayar mahal untuk menikmati pulau berlaut biru bening, dan nikmatnya makanan khas seafood Karimunjawa.

Jumat, 01 April 2016

Open Trip Karimunjawa Paket Murah

OPEN TRIP KARIMUNJAWA BULAN MARET 2016 ~ Paket promo hemat karimunjawa murah merupakan pilihan paket wisata yang sangat menarik dan wajib anda ikuti. Karena paket wisata hemat ke pulau karimunjawa ini memberikan cara berlibur yang murah dan menyenangkan. Taman Nasional ini memang wajib anda kunjungi, sebab disini anda bisa menikmati keindahan alam darat dan atau bawah laut karimun jawa.

wisata paket karimunjawa

Dengan cara treking atau snorkeling anda bisa mengeksplore pulau karimunjawa secara lengkap. Bahkan ada beberapa tempat wisata di karimunjawa yang keindahannya sudah diakui oleh wisatawan dalam negeri dan mancanegara. Banyak sekali pantai dan laut serta perairan karimunjawa yang sangat sayang jika dilewatkan saat liburan bersama kawan dan keluarga.

Kami akan membantu anda dengan pilihan paket wisata yang murah dan berkesan. Fasilitas banyak sekali didapatkan jika ikut paket karimunjawa hemat dan murah kami. Kami akan memberikan solusi kepada anda yang ingin berlibur di karimunjawa untuk menikmati eksotisme kepulauan dengan biaya murah dan terjangkau.

eksotisme karimunjawa

Fasilitas Paket Promo Karimunjawa Hemat

1. Tiket Kapal Express Bahari / Kapal KMP Siginjai
2. Penginapan homestay 3 hari 2 malam
3. Asuransi Perjalanan (Kapal)
4. Makan (pagi, siang, malam )
5. Penginapan
6. Lokal transport
7. Kapal wisata 2 hari
8. Alat snorkeling
9. Dokumentasi underwater (diharap membawa flasdisk 4gb)
10. Guide
11. Free masuk Penangkaran hiu, pantai, dan pulau

Paket hemat karimunjawa ini cocok untuk para mahasiswa, pelajar, maupun backpacker mania. Anak hit jangan ngaku hobi traveling jika belum ke pulau karimunjawa. Dengan mengikuti paket yang murah anda tetap akan bisa melihat dari dekat keindahan pantai karimunjawa. Silahkan lihat jadwalnya dibawah ini:

Jadwal Acara Dan Tempat Yang Dikunjungi

Hari ke 1
08.00 meeting point di pelabuhan kartini jepara
09.00 kapal cepat berangkat
11.00 kapal cepat sampai, peserta diantar ke penginapan
11.15 makan siang (disediakan), istirahat
13.00 snorkeling di pulau menjangan kecil
15.00 sunset di pantai Tanjung Gelam
17.30 balik ke penginapan
18.00 mandi, makan malam (disediakan), istirahat
20.00 jalan jalan ke alun2 (opsional)

Hari ke 2
07.00 sarapan (disediakan)
08.00 foto2 di pulau gosong (opsional)
10.00 snorkeling di pulau kecil/perairan pantai annora (opsional)
12.00 makan siang di pulau kecil (disediakan)
14.00 snorkeling di pulau tengah/perairan pantai annora (opsional)
16.00 foto2 di penangkaran hiu pulau cemara besar
17.30 balik ke penginapan
18.00 mandi, makan malam (disediakan), istirahat
20.00 jalan2 ke pusat oleh2 (opsional)

Hari ke 3
07.00 sarapan (disediakan)
08.00 ke bukit love/bukit joko tuo
09.30 balik ke penginapan (prepare pulang)
10.30 diantar ke pelabuhan karimunjawa
11.00 kapal cepat berangkat
13.00 sampai di pelabuhan kartini jepara
14.00 perpisahan

NB: Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah mengikuti kondisi cuaca di karimun jawa dan bisa saja tanpa pemberitahuan sebelumnya

eksotisme pulau karimunjawa

Harga Paket Dan Syarat (Ketentuan)

Rp 1.050.000/orang sekamar 2 orang, kapal cepat
Rp 950.000/orang sekamar 3 orang, kapal cepat
Rp 900.000/orang sekamar 4 orang, kapal cepat
Rp 950.000/orang sekamar 2 orang, kapal cepat dan kapal feri
Rp 875.000/orang sekamar 3 orang, kapal cepat dan kapal feri
Rp 850.000/orang sekamar 4 orang, kapal cepat dan kapal feri

NB:
- minimal 10 peserta
- kurang dari 10 orang harga 1.150.000/orang (PROMO)
- paket 3 hari 2 malam
- naik kapal cepat berarti pulang pergi kapal cepat
- naik kapal feri berarti berangkat naik kapal cepat pulang naik kapal feri atau sebaliknya
- harga tersebut untuk menginap di homestay non ac 3hr 2mlm
- free tempat masuk wisata (tergantung paket)
- termasuk makan (pagi, siang, malam),
- free penangkaran hiu,
- free alat-alat snorkeling,
- free guide,
- asuransi kapal,
- hanya bisa berangkat di hari senin, selasa, jumat, dan sabtu
- start point jepara jateng

Info selanjutnya hubungi
CONTACT PERSON
763A739A (PIN BB)
085233067444 (SMS / WA)
089670107333 (Three)

Minggu, 21 Februari 2016

Pesta Lomban (Sawalan) Jepara

Pesta Lomban di Kabupaten Jepara, merupakan suatu tradisi kuno yang sampai sekarang masih dilestarikan. Pesta Lomban banyak dilakukan oleh kota kota di pesisir pantai utara jawa. Seperti di Tegal, Batang, Kendal, Pati, Juwana, Kabupaten Jepara, dan lain-lain. Perayaan pesta lomban dilakukan pada saat seminggu setelah hari raya idul fitri atau hari ke 6 setelah lebaran syawal.

pesta lomban syawalan jepara
pesta lomban di jepara

Sejarah Pesta Lomban
Pesta Lomban atau syawalan di jepara, sudah cukup lama menjadi tradisi tahunan. Kemungkinan besar sudah ada kurang lebih 1 abad yang lalu. Saat itu pusat keramaian hari raya Lomban berada di teluk Jepara dan berakhir di Pulau Kelor (saat jepara masih pisah dengan pulau jawa). Pada saat itu Tradisi Lomban merupakan kegiatan yang bisa disebut paling meriah bagi masyarakat di Jepara, khususnya bagi para nelayan jepara.

Pada hari itu, biasanya masyarakat akan bangun pada pagi hari untuk mempersipakan berbagai keperluan pesta Lomban. Setelah itu para nelayan menuju perahu (yang biasa buat mencari ikan) masing-masing. Dengan di iringi bunyi gamelan khas yakni gamelan kebogiri, perahu-perahu nelayan tersebut berangkat menuju Pulau Kelor. Setibanya di pulau tersebut mereka selanjutnya akan menikmati makanan masing-masing dan saling memberi (berbagi) dengan yang lain. Setelah acara itu, mereka akan berziarah ke sebuah makam, yaitu makam Encik Lanang. Beliau adalah tokoh yang membantu dalam perang Bali yang kemudian atas jasa beliau oleh Pemerintah Hindia Belanda dipinjamkan Pulau Kelor (sekarang pantai kartini) untuk ditinggalinya. Cik Lanang merupakan sosok yang dihormati nelayan Jepara karena menjadi tokoh cikal bakal wilayah nelayan di daerah setempat.

Prosesi Acara Pesta Lomban
Pada saat sekarang, prosesi pesta lomban biasanya diawali dengan kirab sambil membawa seekor kebo. Hewan kebo tersebut nantinya akan disembelih, lalu kepalanya akan di larung di pantai jepara. Sebelumnya juga biasa dilangsungkan pagelaran wayang kulit di TPI Ujungbatu pada malam harinya. Selanjutnya pelarungan kepala kerbau dilakukan di perairan jepara, atau di utara Pulau Panjang. Tidak lupa juga akan diikuti festival kupat lepet di Pantai Kartini Jepara. Tidak lupa pada hari yang sama, juga dilakukan pentas seni wayang kulit di TPI Kelurahan Bulu dan TPI Kelurahan Demaan. Semuanya dilakukan untuk perayaan pesta lomban atau Bodho Kupat (bodho lomban).

Pesta Lomban Jadi Agenda Wisata
Pada mulanya tradisi pesta Lomban merupakan pesta para nelayan di wilayah Kabupaten Jepara. Namun seiring berjalannya waktu, perkembangan tradisi Pesta lomban ini telah menjadi milik masyarakat Jepara dan menjadi agenda wisata tahunan. Tradisi pesta Lomban merupakan puncak acara dari Perayaan Pekan Syawalan. Selain perayaan di prosesi larung kepala kerbau, tradisi lainnya yang tidak kalah populer adalah pesta kupat dan lepet (bodho kupat). Pada saat tersebut memang berbarengan dengan pembuatan kupat lepet di seluruh lapisan masyarakat jepara. Umumnya masyarakat Jepara merayakan pesta bodho kupat lepet dengan memasak kupat (ketupat) dan lepet.

Melihat kemeriahan yang sebegitu rupa saat pesta Syawalan (Lomban), tidak salah jika akhirnya pemerintah kabupaten jepara membuat acara tersebut menjadi agenda wisata. Bahkan sekarang pemda menjadikannya agenda wisata resmi. Pemerintah mulai berani mempromosikan pesta syawalan (lomban) untuk dijadikan program wisata daerah guna memancing wisatawan agar meramaikan tradisi leluhur di bumi kartini jepara.

Jumat, 19 Februari 2016

Tragedi Loncat dari Shuttle Bus di Banyuwangi

Saya jarang sekali menceritakan pengalaman pahit atau boleh dibilang "sisi gelap" perjalanan yang saya lakukan di dalam blog ini. Terkadang, dalam sebuah perjalanan itu memang tidak selamanya berjalan mulus sesuai dengan rencana. Terkadang ada pengalaman-pengalaman yang mengesalkan, tak jarang juga terdapat pengalaman yang mendebarkan dalam setiap perjalanan yang pernah kita lakukan. Namun, semuanya akan menjadi cerita yang mengesankan untuk kita kenang.

Awal Mei 2015.

Pagi ini saya berjanji untuk bertemu dengan seorang kawan dari Jakarta di Stasiun Gubeng Surabaya. Kami merencanakan untuk melakukan perjalanan bersama menuju Taman Nasional Baluran. Seperti biasa, rute perjalanan yang akan kami lalui adalah menuju Kota Banyuwangi terlebih dahulu menggunakan jasa kereta lalu melanjutkan perjalanan menggunakan bus.. Rencana perjalanan sudah kami susun sedemikian rupa, namun sekitar satu jam sebelum keberangkatan kereta, ada selentingan kabar jika jadwal keberangkatan akan mengalami keterlambatan karena banjir yang menggenangi jalur kereta di daerah Porong, Sidoarjo.

Hotel Mahkota, Genteng, Banyuwangi, tempat kami menginap setelah perjalanan panjang
Kami berdua harap-harap cemas menanti kabar kepastian keberangkatan kereta yang akan membawa kami ke Banyuwangi. Penumpang kereta Bima tujuan Jakarta-Malang yang tiba pagi itu pun juga belum mendapat kepastian kabar untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Malang. Suasana tegang jelas terlihat di pintu keberangkatan, di mana para penumpang menunggu kepastian tentang jadwal keberangkatan kereta, terutama kereta-kereta yang melewati jalur Porong. Kereta Mutiara Timur Pagi yang akan kami gunakan pun juga tak luput dari ketidakjelasan jadwal pemberangkatan karena masih menunggu informasi tentang rute jalur di Porong.


Sekitar pukul 10.30 barulah ada kejelasan dari PT KAI bagi penumpang tujuan Banyuwangi. Para penumpang dapat memilih untuk menunggu kereta yang belum jelas kapan bisa diberangkatkan atau memilih untuk refound tiket keberangkatan dan memilih menggunakan moda transportasi untuk ke Banyuwangi. Saya dan kawan saya sejak tadi berunding untuk mencari alternatif lain menuju Kota Banyuwangi. Kemudian dipilihkan transportasi shuttle bus untuk menuju Bumi Gandrung tersebut. Untung saja ada sebuah shuttle yang sedang menunggu penumpang dan masih ada kursi kosong untuk kami gunakan. Usai antri untuk melakukan refound tiket, kami pun menuju shuttle yang akan berangkat menuju Kota Banyuwangi.

Masih di luar dugaan, ternyata kami harus masih berputar-putar selama kurang lebih satu jam di Kota Surabaya untuk menjemput beberapa penumpang. Panasnya Kota Surabaya memang cukup membuat penumpang di dalam shuttle merasa gerah, ditambah lagi dengan AC di dalam kendaraan yang tidak bekerja dengan maksimal. Ditambah dengan jalanan yang cukup padat, bahkan cenderung macet di beberapa ruas jalan, membuat perjalanan siang itu terasa begitu panjang.

Memasuki area Gempol, ada sedikit insiden yang membuat seluruh penumpang teriak histeris. Saat mobil yang akan kami tumpangi akan menyalip truk di depan melalui bagian kanan, tidak disangka truk pun juga melaju menuju kanan. Tak ayal lagi, spion mobil yang kami tumpangi tersenggol oleh bagian belakang badan truk. Setir mobil mengalami sedikit oleng, namun untung sang sopir dengan cekatan dapat mengendalikan laju kendaraan. Oke, kami selamat dari insiden siang itu. Sempat terjadi adu mulut antara driver kami dengan sopir truk yang menyenggol kendaraan yang kami tumpangi. Untung saja perdebatan tersebut tidak panjang sehingga shuttle pun dapat melanjutkan perjalanan kembali.

Sepanjang Gempol sampai dengan Pasuruhan, lalu lintas padat merayap. Hari itu berpetapan dengan libur panjang menjelang akhir pekan. Sopir kami cukup lihai dan cekatan mencari celah jalan sehingga dapat mencari sela-sela jalan yang kosong untuk memacu kendaraan, walau kadang membuat beberapa penumpang wanita berteriak histeris melihat kelakuan si sopir. Perjalanan Surabaya-Pasuruhan yang biasa ditempuh sekitar satu jam perjalanan pun akhirnya molor menjadi beberapa jam karena kondisi padatnya jalan.

Kepadatan jalan masih terus berlanjut ketika kami melanjutkan perjalanan ke Kota Probolinggo. Meluapnya sungai yang menggenangi jalanan di Pasuruhan menjadi salah satu penyebab macetnya jalanan siang itu. Begitu memasuki Probolinggo, ada kejanggalan yang kami rasakan. Laju mobil terasa tersendat dan setiran terasa tidak terkendali. Benar saja, ternyata si sopir sempat tertidur sebentar ketika sedang berkendara. Untung saja penumpang di bagian segera menyadarkan si sopir. Si sopir pun segera memacu kendaraannya menuju tempat makan. Si sopir pun bisa beristirahat, begitu juga dengan para penumpang. Perjalanan siang itu terasa sangat lama, memakan waktu yang lebih panjang dari biasanya. Padahal, normalnya waktu tempuh dari Surabaya menuju Probolinggo hanya memakan waktu sekitar dua jam perjalanan saja.

Setelah beristirahat di tempat makan, suasana antar penumpang di dalam shuttle terasa lebih mencair. Saya malah merasa jika kami sedang melakukan tamasya bersama, bukan sedang menggunakan jasa transportasi umum. Suasana terasa akrab, di mana semua penumpang mulai saling bercanda satu dengan yang lain sambil menceritakan pengalamannya masing-masing. Dan lagi-lagi, kami harus berpacu dengan kemacetan yang terjadi di sepanjang perjalanan Probolinggo menuju Kota Jember. Kali ini kami sudah mulai terbiasa dengan gaya menyetir mas driver yang membawa shuttle kami. Manuver-manuvernya beliau melewati kemacetan panjang memang cukup membuat kami berdebar-debar. Terlebih lagi rute jalan yang sempit dan naik-turun semakin memompa adrenalin kami ketika mas driver memacu kendaraan dengan manuver-manuvernya.

Memasuki Kota Jember lalu lintas jalan sudah mulai cukup lengang. Beberapa kali kami meminta berhenti di pom bensin atau minimarket untuk membeli logistik atau sekedar buang air kecil. Perjalanan menggunakan shuttle kali ini memang benar-benar perjalanan paling santai yang pernah saya lakukan. Barulah ketika memasuki daerah Gunung Gumitir yang berlokasi antara Jember dan Banyuwangi, kondisi jalan kembali padat. Kondisi jalan cukup berkelok, naik-turun dan minim penerangan jalan. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 lebih. Hampir semua penumpang terlihat diam kelelahan menempuh perjalanan. Ada beberapa yang mulai terlelap, termasuk saya.

Mas driver menghentikan laju mobil dan memarkirkannya di dekat rest area di daerah Gunung Gumitir. Beberapa penumpang memilih untuk turun dari shuttle guna meluruskan kaki. Lelah rasanya sudah seharian ini kami terjebak di padatnya jalan. Padahal normalnya, perjalanan darat dari Surabaya menuju Banyuwangi memakan waktu sekitar tujuh jam perjalanan saja. Sedangkan kami sudah hampir lebih dari dua belas jam perjalanan dan belum juga tiba sampai tujuan.

Di sinilah insiden kembali dimulai. Tiba-tiba saja mobil yang sedang berhenti berjalan sendiri karena mobil diparkirkan dalam posisi yang tidak benar. Sepertinya mas sopir lupa untuk menarik tuas rem tangan. Kondisi jalanan yang sedikit menurun membuat mobil meluncur begitu saja. Padahal di bawah sana ada jalanan berkelok yang di sebelahnya jurang, ditambah ada beberapa kendaraan berat yang melaju dari arah bawah menuju ke atas. Sontak seluruh penumpang yang berada di dalam merasa panik dan mencoba untuk melompat keluar. Saya berhasil melompat keluar dengan posisi mendarat yang tidak sempurna. Dengkul saya cidera dan memar. Perih rasanya memang, namun saya bersyukur masih bisa menyelamatkan diri. Naas, ada seorang penumpang yang berhasil melompat namun bagian kakinya terlindas ban mobil. Namun untung saja tidak mengalami cidera yang serius. Sungguh sebuah pengalaman yang mendebarkan dalam perjalanan-perjalanan yang pernah saya lakukan.

Dengan cekatan mas driver dibantu warga sekitar segera mengendalikan mobil yang tiba-tiba meluncur sendiri tersebut. Untungnya mobil bisa dikendalikan dan kami semua selamat, tidak mengalami kejadian yang lebih parah. Perjalanan pun dilanjutkan dengan raut muka yang tegang para penumpang. Sudah lebih dari pukul 12 malam, saya dan kawan saya diturunkan di salah satu hotel di kawasan Genteng untuk beristirahat. Sepertinya mas sopir shuttle ini sangat paham dengan kondisi fisik kami yang sudah mulai kelelahan setelah melakukan perjalanan yang super panjang. Ya, tanpa pikir panjang kami memilih untuk beristirahat di hotel tersebut dan melanjutkan perjalanan pada keesokan hari. 

Selasa, 16 Februari 2016

13 Jam Bersama Kereta Logawa

Melihat berita banjir yang melanda kawasan Jawa Timur, khususnya yang melanda daerah Porong, Sidoarjo, mengingatkan saya tentang perjalanan menggunakan jasa kereta api pada awal 2014 silam. Perjalanan pulang dari Probolinggo menuju Jogja menggunakan jasa kereta api Logawa setelah mengikuti rangkaian acara Tour De Probolinggo. Perjalanan darat yang seharusnya memakan waktu sekitar delapan jam perjalanan, namun akhirnya harus molor menjadi tiga belas jam lamanya. Ya, semua dikarenakan banjir yang menggenangi jalur rel kereta di daerah Porong-Tanggulangin  yang notabennya merupakan daerah aliran lumpur Lapindo sehingga jalur tersebut tidak dapat dilewati oleh kereta.


Pagi itu, saya bersama lima orang teman rombongan dari Jogja dan Solo berencana pulang menggunakan kereta Logawa dari Kota Probolinggo. Waktu itu sekitar awal bulan Februari 2014, di mana hujan mulai intens mengguyur daerah-daerah di Jawa. Perjalanan pulang dari Kota Probolinggo pun berjalanan lancar tanpa hambatan. Kereta Logawa yang kami gunakan datang tepat waktu sesuai dengan jadwal keberangkatan. Perjalanan menggunakan kereta ekonomi ini terasa menyenangkan. Gerbong kereta yang cukup nyaman dengan tambahan fasilitas pendingin ruangan, kondisi di dalam gerbong kereta yang bersih, serta para penumpang yang terlihat tertib sesuai peraturan membuat perjalanan kali ini terasa cukup nyaman. Sepanjang perjalanan saya bersama kawan tak henti-hentinya bercengkrama mengingat kembali cerita selama mengikuti acara Tour De Probolinggo tersebut.


Pedagang asongan pun tidak terlihat lalu lalang sepanjang perjalanan. Mereka hanya naik dan turun menawarkan barang dagangan ketika kereta sedang berhenti di stasiun saja. Sedangkan selama kereta berjalan, kondisi di dalam gerbong terasa cukup kondusif. Kejanggalan pun mulai terasa ketika kereta berhenti cukup lama di Stasiun Pasuruhan. Selentingan kabar jika perjalanan kereta akan terhambat karena banjir di daerah Porong pun semakin santer terdengar dari mulut ke mulut pedagang asongan yang berkeliling menawarkan barang dagangan di dalam gerbing. Saat kami konfirmasi kepada petugas kereta pun, tidak ada jawaban yang pasti tentang selentingan kabar tersebut. Seluruh penumpang dihimbau untuk tetap tenang dan menunggu kepastian kabar dari stasiun. Setelah beberapa saat berhenti, akhirnya kereta pun melanjutkan perjalanannya.


Kali ini kereta berhenti di Stasiun Bangil. Terlihat beberapa penumpang tujuan Surabaya mulai gelisah karena jadwal kereta yang mulai molor dari jadwal yang telah ditentukan. Saya rasa kekhawatiran mereka cukup beralasan, karena sebagian dari mereka akan melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya menggunakan jasa kereta lain atau menggunakan pesawat yang sudah tertera jelas jadwal keberangkatannya. Setelah menunggu sekitar 30 menit, beberapa penumpang tujuan Surabaya memilih untuk turun dari kereta dan menggunakan moda transportasi lainnya. Pada akhirnya memang pihak KAI memberikan tanggung jawab dengan menyediakan transportasi bagi penumpang yang akan melanjutkan perjalanan mereka ke Kota Pahlawan tersebut.

Saya dan rombongan memang sengaja bertahan di atas kereta. Perjalanan pulang ini memang kami buat santai karena tidak ada agenda yang harus kami lakukan pada hari kepulangan tersebut. Adanya pedagang asongan memang memberikan berkah tersendiri. Ya, apalagi kalau bukan adanya makanan murah dan mengenyangkan. Pagi itu saya membeli nasi bungkus. Maklum, kami memang belum sempat sarapan tadi pagi. Akhirnya dengan adanya pedagang asongan ini sangat membantu menyelamatkan perut dari kelaparan dan isi dompet yang pas-pasan.

Setelah sekira menunggu kepastian hampir satu jam lamanya, pihak KAI memutuskan untuk tetap memberangkatkan kereta Logawa, namun melalui jalur lintas selatan yang melewati Kota Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri dsb. "Wah, itung-itung piknik gratis ya nak kita ini, diajak muter-muter sama KAI", celetuk penumpang yang duduk di kursi seberang. Iya, kereta Logawa normalnya melewati jalur tengah melalui Kota Surabaya, bukan melalui jalur selatan melalui Kota Malang.

Perjalanan pulang kali ini memang terasa cukup panjang dan melelahkan. Atas ketidaknyamanan yang dialami oleh penumpang, pihak KAI memberi kompensasi berupa sebotol air mineral dan satu buah roti semir. Ya, perjalanan panjang yang tak terduga ini membuat pengeluaran kami bertambah karena kami harus membeli makanan di dalam gerbong kereta, terlebih memang kami tidak membawa persiapan bekal. Untuk menghilangkan rasa bosan, saya bersama teman-teman memilih untuk berjalan-jalan di dalam gerbong kereta. Sesekali kami mengecek laman sosial media untuk memperbarui berita. Untung saja sekarang sudah ada fasilitas colokan dan listrik gratis di dalam gerbong sehingga kami tak perlu khawatir untuk mengisi ulang baterai di ponsel kami karena dayanya telah habis.


Hujan gerimis mulai mengiringi perjalanan kami ketika memasuki Stasiun Madiun. Kelegaan mulai terasa karena sebentar lagi kami akan segera tiba di Jogja. Akhirnya sekitar pukul delapan malam lebih kami tiba di Stasiun Lempuyangan, padahal menurut jadwal yang tertera di tiket keberangkatan, kami akan tiba di Jogja sekitar pukul 14.30 sore. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan menggunakan jasa kereta api kali ini. Karena jalur yang terendam banjir membuat kami harus memutar arah menempuh perjalanan yang lebih jauh dari rute perjalanan biasa.

Minggu, 14 Februari 2016

5 Daftar Tempat Wisata Yang Berada di Pulau Sabang Aceh | Sumatra

Sabang merupakan sebuah pulau kecil yang berada di provinsi Aceh, yaitu bagian barat ujung Indonesia. Untuk menuju lokasi Wisatawan harus menyebrangi lautan menggunakan kapal ferry dari Banda Aceh, selain itu bisa juga melewati jalur udara menggunakan pesawat terbang yang tersedia di Bandara Maimun Saleh. Nah, kali ini saya akan menyebutkan daftar dari beragam tempat wisata Bahari dan juga Wisata Sejarah yang bisa Wisatawan jumpai di Pulau Sabang ini.

Berikut daftar lokasi Wisata yang harus anda kunjungi

1. Tugu 0 Kilometer Indonesia
Lokasi pertama yang harus anda kunjungi yaitu Tugu Nol Indonesia yang berada di Pulau Sabang, jarak tugu ini dari lokasi Kota Sabang berkisar 30 Km ke lokasi tugu, tugu titik nol kilometer Indonesia ini merupakan penanda geografis ujung barat Indonesia, tempat ini sering di jadikan sebagai lokasi favorite untuk berfoto bagi Wisatawan luar dan local.
http://embunwisata.blogspot.co.id
Tugu Nol Kilometer Sabang
2. Pantai Gapang
Pantai gapang merupakan pantai yang terkenal sebagai pantai berpasir putih dan juga air yang sangat jernih, disekitar pantai dapat kita jumpai pohon Gapang yang juga menjadi nama pantai tersebut. lokasi Pantai Gapang tidak jauh dari Tugu Nol Indonesia, Wisatawan hanya perlu melewati beberapa pantai.
http://embunwisata.blogspot.co.id
Keindahan Alam Pantai Gapang Sabang

3. Pantai Iboih
Nama Iboih sendiri diambil dari nama sebuah desa yang berada di Kecamatan Sukakarya, Sabang. Di desa Iboih terdapat dua pantai yaitu Pantai Teupin dan Pantai Sirkui. Namun, Wisatawan dari luar lebih suka menyebutkan kedua nama pantai tersebut dengan sebutan Pantai Iboih. Pantai Iboih salah satu pantai yang memiliki banyak terumbu karang.
http://embunwisata.blogspot.co.id
Sumber: http://webtempatwisata.com
4. Pantai Anoi Hitam
Tidak seperti pantai lainnya, Pantai Anoi Hitam ini memilik keunikan dan perbedaan dengan pantai-pantai lainnya yang berada di Sabang. Pantai yang memiliki pasir berwarna hitam ini memiliki kandungan nikel yang tinggi di dalam komposisi mineral penyusunnya, perpaduan antara pasir yang berwarna hitam dengan batu-batu kapur berwarna putih menjadikan kawasan sekitar terlihat kontras dan memberikan keindahan tersendiri.
http://embunwisata.blogspot.co.id
Sumber: http://jalan2.com
5. Air Terjun Pria Laot
Lokasi terakhir yaitu Air Terjun Pria Laot, tidak hanya Pantai objek wisata yang ada di Sabang di sini juga terdapat Air Terjun Pria Laot. Air terjun yang berada di desa Pria Laot ini, berjarak 15 Km dari Kota Sabang, untuk menuju lokasi Wisatawan harus menempuh ke lokasi dengan berjalan kaki kurang lebih 20 menit.
http://embunwisata.blogspot.co.id
Sumber: http://ensiklopediaindonesia.com

Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung



Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung

Selamat malam sahabat note travelling. Walaupun sekarang cuaca sering turun hujan, namun jangan sampai mengurungkan niat Anda untuk pergi berwisata menikmati keindahan tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Kali ini saya akan memberikan informasi menarik mengenai tempat wisata religi. Wisata religi kali ini yang terpilih adalah Masjid Raya Bandung. Disana Anda tidak hanya bisa beribadahbagi umat muslim, namun berwisata ke masjid ini, anda bisa melihat kemegahan dan keagungan masjid tersebut. Tempat wisata religi yang ada di Bandung begitu menjadi populer dan favorite dikalangan masyarakat di Indonesia, khususnya warga Bandung sendiri.
Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung :

- Masjid Agung didirikan pada tahun 1812. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhlu.

- Pada tahun 1826 dilakukan perombakkan terhadap bangunan masjid dengan mengganti dinding bilik bambu serta atapnya dengan bahan dari kayu.

- Perombakan dilakukan lagi tahun 1850 seiring pembangunan Jalan Groote Postweg (kini Jalan Asia Afrika).

- Tahun 1900 Masjid Agung dibuat lebih representative, lengkap dengan ciri khusus seperti masjid tradisional pada umumnya, yaitu bentuk segi empat dan atap tumpang susun tiga, serta dilengkapi Mihrab, Pawestren, Bedug, Kentongan dan Kolam, tetapi belum dilengkapi dengan menara.

- Tahun 1930 berdasarkan rancangan arsitek Maclaine Pont, Masjid Agung dilengkapi dengan serambi (pendopo) depan dan sepasang menara pendek beratap tumpang susun di kiri dan kanan bangunan.

- Pada tahun 1955 Masjid Agung mengalami perombakan total.

- Pada tangga19 Juni 1972 berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No.234/A-V/16/SK/72 tentang Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Agung Bandung, maka dilakukanlah Peletakan Batu Pertama oleh Bapak Gubernur Jawa Barat bersama Pangdam VI Siliwangi.

- Untuk mengembalikan citra Masjid Agung agar menjadi kebanggaan masyarakat Bandung dan Jawa Barat, maka terbitlah SK Walikota Bandung Nomor 023 Tahun 2001 tanggal 11 Januari 2001 tentang Panitia Pembangunan Masjid Agung.

- Pada tanggal 4 Juni 2003, Renovasi Masjid secara besar-besaran mengundang perhatian Bapak Gubernur Jawa Barat, HR.Nuriana.

- Proses pembangunan dan penataan ulang kawasan alun alun dan masjid Agung Bandung dinyatakan selesai pada tanggal tanggal 13 Januari 2006. Bersamaan dengan pergantian nama dari Masjid Agung Bandung menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat serta menyandang predikat sebagai masjid provinsi, namun masyarakat Bandung kebanyakan masih menyebutnya sebagai Masjid Agung Bandung.
 
Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung
 
Itulah sekilas sejarah mengenai Masjid Raya Bandung. Taman disekitar masjid sangatlah indah, Anda bisa santai sambil duduk-duduk ditaman. Mengajak keluarga tercinta ke masjid yang indah ini sangatlah cocok sekali. Banyak pengunjung yang datang mengabadikan moment dengan berfoto-foto juga. Tampilan dan interior dalam masjid sangat menakjubkan. Anda akan berdecak kagum saat melihat kemegahan masjid ini, SUBHANALLAH kata yang pas untuk diucapkan saat melihat indahnya masjid raya Bandung ini.
Masjid ini tidak pernah sepi dengan jamaah yang berdatangan, lingkungan masjid pun tampak bersih dan terjaga. Bagi Anda yang belum pernah mengunjungi masjid ini, Anda bisa mengatur jadwal akhir pekan Anda mengunjungi Masjid Raya Bandung ini. Saya akan memberikan informasi akses atau rute yang bisa ditempuh untuk sampai ke wisata religi ini.

Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung
 
Akses atau Rute Perjalanan yang bisa ditempuh :

- Bandara Husein Sastranegara

Dari Bandara Husein Sastranegara naik ojek ke perempatan Patung Husein (perempatan Padjajaran-Abdurrahman Saleh-Aruna). Lalu naik angkot hijau Cimahi-Stasiun Hall turun di Stasiun Hall. Dari Stasiun Hall naik angkot hijau muda-hijau 12 Stasiun Hall-Gede Bage turun di Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Stasiun Bandung

Keluar pelataran selatan/Jalan Stasiun Timur, jalan ke Terminal Stasiun Hall, disitu naik angkot hijau muda-hijau 12 Stasiun Hall-Gede Bage turun di Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Stasiun Kiaracondong
Keluar ke Jalan Kiaracondong, disitu naik salah satu Angkot hijau-kuning 01A Kalapa-Cicaheum via Binong/angkot coklat-krem-coklat 07 Ciwastra-Cicaheum/angkot biru-kuning-biru 15 Margahayu Raya-Ledeng/angkot putih-hijau 18 Riung Bandung-Dago/angkot merah-hijau 30 Kalapa-Cicadas/angkot hijau-biru-hijau 32 Cibiru-Cicadas turun di Jalan Jakarta. Dari Jalan Jakarta naik salah satu bis Damri Cicaheum-Cibeureum/Cicaheum-Leuwipanjang/Cibiru-Kebon Kalapa turun di Alun Alun/Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Terminal Cicaheum
Dari Terminal Cicaheum naik salah satu bis Damri Cicaheum-Cibeureum/Cicaheum-Leuwipanjang/Cibiru-Kebon Kalapa turun di Alun Alun/Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Terminal Leuwipanjang
Dari Terminal Leuwipanjang naik bis Damri Leuwipanjang-Cicaheum turun di Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Cimahi
Dari Cimahi naik bis Damri Ciburuy-Alun Alun turun di Masid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Cileunyi
Dari Cileunyi naik bis Damri Jatinangor-Dipatiukur turun di Jalan Jakarta. Dari Jalan Jakarta naik salah satu bis Damri Cicaheum-Cibeureum/Cicaheum-Leuwipanjang/Cibiru-Kebon Kalapa turun di Alun Alun/Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Jakarta
Dari Stasiun Gambir naik KA Argo Parahyangan Jakarta-Bandung turun di Stasiun Bandung. Keluar pelataran selatan/Jalan Stasiun Timur, jalan ke Terminal Stasiun Hall, disitu naik angkot hijau muda-hijau 12 Stasiun Hall-Gede Bage turun di Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Cirebon
Dari Terminal Harjamukti naik bis Cirebon-Bandung turun di Terminal Cicaheum. Dari Terminal Cicaheum naik salah satu bis Damri Cicaheum-Cibeureum/Cicaheum-Leuwipanjang/Cibiru-Kebon Kalapa turun di Alun Alun/Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

- Tasikmalaya
Dari Terminal Indihiang naik bis Tasikmalaya-Bandung turun di Terminal Cicaheum. Dari Terminal Cicaheum naik salah satu bis Damri Cicaheum-Cibeureum/Cicaheum-Leuwipanjang/Cibiru-Kebon Kalapa turun di Alun Alun/Masjid Raya Bandung (Masjid Agung).

Itulah informasi "Sekilas Tentang Masjid Raya Bandung". Semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan membuat Anda yang belum pernah kesana, segera mengunjungi Masjid yang megah tersebut.

 
Terima Kasih,

Salam Blogger :)