PANTAI MARON
Pantai Maron adalah salah satu pantai yang diminati oleh para pengunjung yang sedang berada di Semarang terutama saat liburan telah tiba. Pantai Maron tepatnya terletak di sebelah barat Semarang, tepatnya di sekitar muara Sungai Silandak ini, bisa ditempuh dari dua tempat, yaitu dari Bandara Ahmad Yani atau dari Perumahan Graha Padma, Krapyak. Kira-kira berjarak 3 km dari jalan raya kita sudah bisa sampai di lokasi. Jika menggunakan kendaraan bisa ditempuh sekitar 10 menit. Namun jika ingin jalan kaki, dari ujung perumahan Graha Padma saja bisa memakan waktu 30 menit.
Awal Pantai Maron ada, jarak bibir pantai hingga tambak (hutan bakau) sekitar 30 meter lebih yang bisa digunakan untuk bermain sepak bola pantai, dan berjajar warung-warung dari timur kebarat, lalu di belakang terdapat parkir mobil dan motor yang luas dan banyak kamar mandi ganti ketika patualang habis berenang di Pantai Maron. Namun terkhir hadir Pantai Maron kondisinya berbeda. Nilai plusnya adalah kondisi jalan yang semakin baik dan mudah terjangkau, namun disisi lain Pantai Maron sudah berkurang jarak pantainya. Sekarang hanya tersisa sekitar 10 hingga 15meter yang bisa dipergunakan Petualang untuk beraktivitas, tanpa bisa lagi untuk bermain bola pantai. Warung-warung yang terhampar banyak sekarang berada di dekat parkir karena bibir pantai sudah merangsek ke arah tambak.
Namun demikian, Pantai Maron masih mempunyai sisi keindahan yang layak untuk diperhitungkan. Traveller masih bisa berjalan dan bermain kejar-kerjaan, atau membuat rumah dari pasir pantai yang berwarna coklat kehitaman seperti warna Pantai Ngebum Mororejo Kendal. Berenang di pantai dengan siulet sinar matahari yang mulai merekah di arah barat, menyaksikannya turun kedasar laut ketika senja mulai menyapa. Keindahan Pantai Maron Semarang cocok untuk mereka Para Petualang yang tidak terlalu banyak membutuhkan formalitas.
Nama Maron sendiri konon karena pantai ini masih merupakan milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad), karena merah maron merupakan warna khas baret Penerbad, maka pantai ini disebut Pantai Maron. Memang kurang jelas siapa yang mengelola Pantai Maron. Yang jelas setiap masuk pantai Maron kita cukup membayar 2 ribu rupiah, untuk biaya parkir.
Jika berkunjung ke Pantai Maron pada Sabtu Sore, Minggu Pagi, Minggu Sore, atau hari-hari libur, bisa dipastikan pelancong yang datang sangat banyak. Bahkan bisa dikatakan tidak kalah dari jumlah pelancong di Parangtritis, Yogyakarta ataupun Kuta, Bali. Hampir setiap sudut pantai dan warung-warung di tepi pantai penuh oleh pengunjung. Nama Pantai Maron sendiri konon karena wilayah pantai ini sejatinya masih milik Penerbangan TNI (Penerbad). Dan, nama Maron diambil dari merah maron, yang merupakan warna khas baret Penerbad. Kebenaran cerita ini masih belum jelas, karena memang tidak ada sumber tertulis yang secara detil membahas asal-usul Pantai Maron ini.
Namun demikian, Pantai Maron masih mempunyai sisi keindahan yang layak untuk diperhitungkan. Traveller masih bisa berjalan dan bermain kejar-kerjaan, atau membuat rumah dari pasir pantai yang berwarna coklat kehitaman seperti warna Pantai Ngebum Mororejo Kendal. Berenang di pantai dengan siulet sinar matahari yang mulai merekah di arah barat, menyaksikannya turun kedasar laut ketika senja mulai menyapa. Keindahan Pantai Maron Semarang cocok untuk mereka Para Petualang yang tidak terlalu banyak membutuhkan formalitas.
Nama Maron sendiri konon karena pantai ini masih merupakan milik Penerbangan TNI Angkatan Darat (Penerbad), karena merah maron merupakan warna khas baret Penerbad, maka pantai ini disebut Pantai Maron. Memang kurang jelas siapa yang mengelola Pantai Maron. Yang jelas setiap masuk pantai Maron kita cukup membayar 2 ribu rupiah, untuk biaya parkir.
Jika berkunjung ke Pantai Maron pada Sabtu Sore, Minggu Pagi, Minggu Sore, atau hari-hari libur, bisa dipastikan pelancong yang datang sangat banyak. Bahkan bisa dikatakan tidak kalah dari jumlah pelancong di Parangtritis, Yogyakarta ataupun Kuta, Bali. Hampir setiap sudut pantai dan warung-warung di tepi pantai penuh oleh pengunjung. Nama Pantai Maron sendiri konon karena wilayah pantai ini sejatinya masih milik Penerbangan TNI (Penerbad). Dan, nama Maron diambil dari merah maron, yang merupakan warna khas baret Penerbad. Kebenaran cerita ini masih belum jelas, karena memang tidak ada sumber tertulis yang secara detil membahas asal-usul Pantai Maron ini.
Meski jalanan pantai tidak mulus, namun rasanya perjalanan ke pantai ini tetap menyenangkan. Anda bisa melihat tambak-tambak petani, terhampar luas di kanan dan kiri ruas jalan. Juga, ada Kali Banger yang mengalir ke laut. Tiket masuk ke Pantai Maron cukup murah, hanya Rp. 3000* saja. Di kawasan pantai ini ada toilet, kios-kios penjual jajan dan minuman, dan ada pula persewaan perahu.
Setelah memarkir kendaraan Anda bisa bebas menikmati pantai ini. Pantai ini cukup landai dan aman. Ombaknya juga tidak besar, sehingga anak-anak kecil pun berani bermain air di sini. Atau, jika Anda belum bisa berenang dan ingin belajar, di sinilah tempat terbaik untuk belajar.
Waktu terbaik mengunjungi Pantai Maron adalah saat sore hari hingga matahari terbenam. Meski pantai ini tidak menghadap ke barat, Anda masih bisa cari posisi yang nyaman dan pas untuk menonton matahari terbenam. Kalau cuaca sedang bagus, Anda pasti bisa menikmati romantisnya suasana matahari sore. Jikapun Anda lebih memilih untuk berenang, di sore hari air laut terasa hangat. Jadi, akan sangat menyenangkan, berwisata sambil berolahraga bukan?!
Di hari-hari biasa banyak pemuda-pemudi yang datang ke pantai ini hanya untuk berolahraga. Bukan cuma berenang, tetapi juga bervoli pantai atau bermain sepak bola. Di Maron, rentang bibir pantainya agak luas, jadi ada ruang yang cukup untuk lakukan berbagai kegiatan olahraga luar ruangan.
Pasir di Pantai Maron memang tidak seperti pasir putih. Namun warnanya agak hitam keabu-abuan. Tapi, tidak masalah, bukan berarti pantai ini sudah tercemar, karena warna alami pasir di Maron memang demikian, dan di banding pantai lain di Semarang, Maron termasuk yang paling bagus. Bagi yang datang bersama kekasih atau berdua saja dengan suami atau istri, mungkin Anda lebih suka saat suasana pantai yang lebih sepi dan tenang. Betul? Sebaiknya Anda hindari hari Minggu dan hari libur.
Sebaliknya, Anda yang ingin berlibur bersama-sama keluarga, bersama anak-anak, pasti lebih menyenangkan jika suasana pantai sedang ramai, karena anak-anak biasanya senang dengan suasana yang lebih ramai. Jadi, datanglah pada hari Minggu atau hari libur nasional. Pantai Maron sudah jadi tempat liburan favorit warga Semarang, di hari-hari libur pantai ini pasti ramai pengunjung.Di Kota Semarang yang merupakan kawasan pesisir pantai ternyata menyimpan keindahan alam pantai yang indah dan eksotis. Walaupun tidak sebanyak jumlah pantai di Kabupaten Kudus, namun pantai-pantai di Kota Semarang juga cukup bagus untuk dinikmati. Selain Pantai Marina, di Semarang ada pantai lain yang letaknya dekat dengan Bandara Ahmad Yani. Masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Maron. Letaknya hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kota Semarang. Melewati tambak-tambak petani Bandeng yang terhampar luas dengan jalanan tanah yang berdebu. Ditemani olah pemandangan kali banger yang mengalir dari pinggiran kota hingga ujung pantai Maron.
Untuk menuju Pantai Maron tidaklah sulit namun memang, traveller harus benar-benar ekstra sabar dan hati-hati. Bukan karena jalannya yang padat, berkelok dan ramai seperti jalur di Candi Gedong Songo atau Pemandian Air Panas Gonoharjo, namun karena kondisi jalanan yang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan masih bergelombang. Ketika musim hujan datang, maka jalanan akan berubah menjadi hamparan tanah becek yang licin. Tapi, kondisi itu tidak terlalu mengganggu semangat para traveller untuk datang di Pantai Maron Semarang. Karena memang belum ada angkutan umum menuju pantai Maron, maka yang bisa dipergunakan hanya kendaraan roda dua atau mobil pribadi atau jalan kaki.
Nah, apabila traveller datang dari arah barat (Kendal) pastikan untuk langsung menuju jalan masuk ke arah Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang melewati bundaran Kali Banteng Semarang Barat (Museum Ranggawarsita) lalu menuju Pantai Maron. Petualang dari arah Ungaran bisa melewati Jalan Perintis Kemerdekaan – Jatingaleh – (tol jatingaleh Krapak kalau pakai mobil lalu ke Bandara) – Jln Sultan Agung – Tugu Muda belok kiri – Bundaran Kali Banteng – Bandara – Pantai Maron, waktu perjalanan sekitar 40 menit. Apabila sudah masuk Bandara silakan terus jalan ke arah barat menuju pantai dengan cara mencari plang Pantai Maron. Dari Bandara hingga Pantai inilah jalannya sangat bertanah dan berkelok.
Untuk harga tiket Pantai Maron cukup murah, hanya membayar sebesar Rp. 3.000,- belum termasuk biaya parkir kendaraan. Petualang dapat menikmati keindahan pantai yang indah bersama keluarga atau kawan. Bisa juga untuk berenang bebas dilaut Pantai Maron. Karena pantai ini cukup landai, maka lebih cenderung aman untuk berenang termasuk anak kecil. Karena pada dasarnya seluruh pantai utara Jawa merupakan gugusan pantai yang landai dan datar. Berbeda dengan Pantai selatan jawa yang cenderung terjal sangat berbahaya untuk berenang karena bisa terseret ombak yang sangat besar. Di pantai Maron, ombak tidaklah sangat besar, hanya sebatas nyiur angin disekitar pantai yang tenang.
Selain berenang, para traveller bisa menikmati ombak yang menderu lembut sambil duduk. Atau menikmati makanan yang banyak dijual disekitar pantai dengan harga kompetitif. Mulai minuman dingin hingga makanan berat tersedia di warung-warung Pantai Maron. Walaupun maron tidak langsung menghadap ke arah barat, namun traveller bisa menikmati indahnya sunset yang tercipta disisi barat laut pantai Maron. Kalau mujur bisa mendapat sang surya yang lembut mulai menuruni lautan yang bergerak tenang. Hal yang sama juga bisa dinikmati di Pantai Marina Semarang yang letaknya tak jauh dari Pantai Maron. Namun disayangkan, keindahan pantai Maron mulai berganti tidak seperti pertama kali hadir di tengah masyarakat Kota Semarang.
Setelah memarkir kendaraan Anda bisa bebas menikmati pantai ini. Pantai ini cukup landai dan aman. Ombaknya juga tidak besar, sehingga anak-anak kecil pun berani bermain air di sini. Atau, jika Anda belum bisa berenang dan ingin belajar, di sinilah tempat terbaik untuk belajar.
Waktu terbaik mengunjungi Pantai Maron adalah saat sore hari hingga matahari terbenam. Meski pantai ini tidak menghadap ke barat, Anda masih bisa cari posisi yang nyaman dan pas untuk menonton matahari terbenam. Kalau cuaca sedang bagus, Anda pasti bisa menikmati romantisnya suasana matahari sore. Jikapun Anda lebih memilih untuk berenang, di sore hari air laut terasa hangat. Jadi, akan sangat menyenangkan, berwisata sambil berolahraga bukan?!
Di hari-hari biasa banyak pemuda-pemudi yang datang ke pantai ini hanya untuk berolahraga. Bukan cuma berenang, tetapi juga bervoli pantai atau bermain sepak bola. Di Maron, rentang bibir pantainya agak luas, jadi ada ruang yang cukup untuk lakukan berbagai kegiatan olahraga luar ruangan.
Sebaliknya, Anda yang ingin berlibur bersama-sama keluarga, bersama anak-anak, pasti lebih menyenangkan jika suasana pantai sedang ramai, karena anak-anak biasanya senang dengan suasana yang lebih ramai. Jadi, datanglah pada hari Minggu atau hari libur nasional. Pantai Maron sudah jadi tempat liburan favorit warga Semarang, di hari-hari libur pantai ini pasti ramai pengunjung.Di Kota Semarang yang merupakan kawasan pesisir pantai ternyata menyimpan keindahan alam pantai yang indah dan eksotis. Walaupun tidak sebanyak jumlah pantai di Kabupaten Kudus, namun pantai-pantai di Kota Semarang juga cukup bagus untuk dinikmati. Selain Pantai Marina, di Semarang ada pantai lain yang letaknya dekat dengan Bandara Ahmad Yani. Masyarakat menyebut pantai ini dengan nama Pantai Maron. Letaknya hanya sekitar 20 menit perjalanan dari pusat kota Semarang. Melewati tambak-tambak petani Bandeng yang terhampar luas dengan jalanan tanah yang berdebu. Ditemani olah pemandangan kali banger yang mengalir dari pinggiran kota hingga ujung pantai Maron.
Untuk menuju Pantai Maron tidaklah sulit namun memang, traveller harus benar-benar ekstra sabar dan hati-hati. Bukan karena jalannya yang padat, berkelok dan ramai seperti jalur di Candi Gedong Songo atau Pemandian Air Panas Gonoharjo, namun karena kondisi jalanan yang terbuat dari tanah yang dipadatkan dan masih bergelombang. Ketika musim hujan datang, maka jalanan akan berubah menjadi hamparan tanah becek yang licin. Tapi, kondisi itu tidak terlalu mengganggu semangat para traveller untuk datang di Pantai Maron Semarang. Karena memang belum ada angkutan umum menuju pantai Maron, maka yang bisa dipergunakan hanya kendaraan roda dua atau mobil pribadi atau jalan kaki.
Nah, apabila traveller datang dari arah barat (Kendal) pastikan untuk langsung menuju jalan masuk ke arah Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang melewati bundaran Kali Banteng Semarang Barat (Museum Ranggawarsita) lalu menuju Pantai Maron. Petualang dari arah Ungaran bisa melewati Jalan Perintis Kemerdekaan – Jatingaleh – (tol jatingaleh Krapak kalau pakai mobil lalu ke Bandara) – Jln Sultan Agung – Tugu Muda belok kiri – Bundaran Kali Banteng – Bandara – Pantai Maron, waktu perjalanan sekitar 40 menit. Apabila sudah masuk Bandara silakan terus jalan ke arah barat menuju pantai dengan cara mencari plang Pantai Maron. Dari Bandara hingga Pantai inilah jalannya sangat bertanah dan berkelok.
Untuk harga tiket Pantai Maron cukup murah, hanya membayar sebesar Rp. 3.000,- belum termasuk biaya parkir kendaraan. Petualang dapat menikmati keindahan pantai yang indah bersama keluarga atau kawan. Bisa juga untuk berenang bebas dilaut Pantai Maron. Karena pantai ini cukup landai, maka lebih cenderung aman untuk berenang termasuk anak kecil. Karena pada dasarnya seluruh pantai utara Jawa merupakan gugusan pantai yang landai dan datar. Berbeda dengan Pantai selatan jawa yang cenderung terjal sangat berbahaya untuk berenang karena bisa terseret ombak yang sangat besar. Di pantai Maron, ombak tidaklah sangat besar, hanya sebatas nyiur angin disekitar pantai yang tenang.
Selain berenang, para traveller bisa menikmati ombak yang menderu lembut sambil duduk. Atau menikmati makanan yang banyak dijual disekitar pantai dengan harga kompetitif. Mulai minuman dingin hingga makanan berat tersedia di warung-warung Pantai Maron. Walaupun maron tidak langsung menghadap ke arah barat, namun traveller bisa menikmati indahnya sunset yang tercipta disisi barat laut pantai Maron. Kalau mujur bisa mendapat sang surya yang lembut mulai menuruni lautan yang bergerak tenang. Hal yang sama juga bisa dinikmati di Pantai Marina Semarang yang letaknya tak jauh dari Pantai Maron. Namun disayangkan, keindahan pantai Maron mulai berganti tidak seperti pertama kali hadir di tengah masyarakat Kota Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar