Senin, 08 September 2014

Pulau Tunda

Pagi itu terasa salah tingkah dan andrenealin terpacu bersemangat di Pelabuhan Karang Antu Banten, menunggu persiapan kapal yang akan berlayar menuju Pulau Tunda, pulau yang sudah saya idam-idamkan, sembari menunggu persiapan kapal selesai, saya menyempatkan diri memotret kapal-kapal yang merapat ke pelabuhan Karangantu sambil bercakap-cakap dengan penduduk lokal yang ramah-ramah dan baik hati. Penduduk lokal setempat menceritakan mengenai pelabuhan Karangantu dan tempat-tempat bersejarah di Banten, wow keren juga ni bapak, sayang saya sudah lupa dengan nama beliau hehehe.

Tidak terasa sudah berapa lama kita di atas kapal, kami bercanda tertawa satu sama lainnya, sambil makan cemilan yang sudah disiapkan dari awal, salah satunya adalah rujak manis, heem baru kali ini rasanya makan rujak diatas kapal, terasa pedas, asam, asin dan manis beserta tiupan angin bercampur dengan guncangan-guncangan pelan akibat sensasi diatas laut huuuuuhhhff sexi sekaliii hehehe.

Tidak berapa lama kamipun berhenti kurang lebih 20 meter dari bibir pantai pulau Tunda, dengan wajah dan muka bego saya bertanya-tanya "ooh kita berhenti disini yaa? kita mau snorkling disini ya?" hehehe padahal dalam hati sudah melonjak kegirangan karena melihat terumbu karang dari atas kapal sangat cantik-cantik dan terhampar air biru yang jernih serta pemandangan pulau yang tampak hijau di sekitarnya

susah diungkapkan untuk keindahan bawah laut Pulau tunda, banyak ikan bergerombol dan terumbuh karang dengan segala bentuk, mulai dari yang besar maupun yang kecil, dari yang sehat maupun yang mati.
Namun masih saya acungi jempol bahwa terumbu karang didaerah sekitar Pulau tunda masih terawat, ini merupakan sebuah pertanda bahwa dedikasi masyarakat setempat dalam merawat kekayaan alam laut masih tinggi, saya juga tidak melihat sampah di laut, jadi baiklah, ini snorkling yang sangat menyenangkan. Saya merasa gemes dengan ikan-ikan yang ada,
Kebanyakan dari ikan-ikan yang ada masih malu-malu, jarang ada yang mau mendekat dengan kita meskipun sudah kita kasih makan, tapi giliran kita sudah pergi, mereka pada ngerubutin #makanannya, ini merupakan sebuah tanda baik, berarti ikan-ikan disini belum terbiasa dengan pendatang yang berarti tingkat kunjungan pendatang yang bercengkramah dengan si ikan masih sedang-sedang saja atau bisa jadi sih ikan trauma dengan orang-orang yang snorkling dan menginjak-injak terumbu karangnya hehehe "#gak #penting".
Oh iya, katanya kalo pas bulan-bulan antara Juli hingga September banyak lumba-lumba yang terlihat diarea perairan Pulau Tunda, ikan lumbah-lumbah itu seolah-olah mengitari pulau.


Pulau Tunda  yang secara administratif merupakan sebuah pulau yang masuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Propinsi Banten dan terletak di Laut Jawa, sebalah Utara Banten. Di pulau Tunda ini hanya terdapat satu Desa yakni Desa Wargasara yang terdiri dari dua kampung, Kampung Barat dan Kampung Timur, lumayan juga kalo kita mau menjelajah dua kampung tersebut.

Berikut hidangan makanan di Pulau Tunda, masakannya enak dan didominasi oleh ikan-ikan segar, setiba kami setelah snorkeling langsung disambut oleh kelapa muda yang rasanya manis dan airnya segar sambil di temani jajanan khas Pulau Tunda, kalo gak salah ingat nama makanannya adalah kue Bontot, kue yang gurih ditambah cocolan sambal kacang sehingga tambah nikmat, heem muantap. Istimewanya lagi, meskipun lokasi kampung dekat dengan pantai, sumur-sumur di pulau ini memiliki air yang tidak asin, kemungkinan karena banyak tumbuhan dan pohon bakau sehingga bisa menetralisir air laut, sehingga bermanfaat untuk konsumsi sehari-hari dan lebih asiknya, anda tak perlu repot untuk berbilas sehabis senorkeling

Selain snorkeling Pulau Tunda juga menjadi tempat yang keren untuk memancing, suatau hari nanti kao saya kepulau Tunda lagi akan diajak mancing sama bang Ocid, penduduk asli Pulau Tunda yang keren abis. kata beliau Ikannya gede-gede dan masih segar serta hasil tangkapan bisa langsung dibakar dan nikmati langsung.

Setelah makan dan sedikit berkeliling-keliling Pulau, saya menemukan beberap anak yang asyik main main di pesisir pantai, riang gembira berloncatan dari atas kapal
Akomodasi
Saat berkeliling, saya belum belum menemukan adanya penginapan atau hotel di Pulau Tunda namun setelah bertanya-tanya ternyata ada homestay milik penduduk lokal yang bisa disewa dan dengan maraknya wisata Pulau Tunda, maka sudah bermunculan beberapa penginapan sederhana yang cukup nyaman. Harga penginapan untuk per malam adalah Rp300-500 ribu. Satu penginapan dapat menampung hingga 25 orang. Makanan dapat disediakan juga oleh penduduk setempat dengan biaya tambahan.

Uniknya lagi, di Pulau Tunda ada pengrajin pembuat kapalnya juga lhoo, kapal kapal itu terbuat dari kayu, dan pengrajin pada saat itu sedang membuat dua sampai dengan tiga kapal kayu yang ada di pulau Tunda
Pulau Tunda, Meskipun sebuah daerah terpencil, Pulau ini memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa, baik lingkungan maupun alamnya. Oleh karena itu, Pulau Tunda ini layak dimasukan kedalam tujuan wisata yang harus anda kunjungi di Banten.
Transportasi
Dari Jakarta dengan perjalanan darat Anda dapat mengarahkan perjalanan melalui Tol Kebon Jeruk-Merak untuk kemudian keluar di pintu Tol Serang Timur dan dilanjutkan perjalanan ke dermaga Karangantu. DI sana Anda dapat menyewa perahu dari Palabuhan Karangantu. Perahu berkapasitas maksimal 25 penumpang itu tarifnya Rp2,5-3 juta untuk perjalanan pulang pergi.

Tak terasa sudah sore, dan waktunya kembali pulang, dengan cukup puas, perjalanan pulang kami ke dermaga Karangantu ditemani senja dan berpapasan dengan dengan kapal-kapal yang lain

PULAU TUNDAAAAA, AKU KAN KEMBALI LAGIIII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar