Selasa, 05 Agustus 2014

Gudeg Pawon - Sensasi Antri Menikmati Gudeg Langsung dari Dapur

Ada dua motif yang melatarbelakangi orang mampir ke warung makan untuk menikmati kuliner malam. Ada yang mampir karena perut mereka keroncongan dan meminta kembali jatah makan walaupun sudah melahap makan malam. Namun lebih banyak orang yang menikmati sajian kuliner yang buka mendekati tengah malam karena motif penasaran dengan cita rasa masakan yang disajikan.


Jalanan mulai terasa lengang ketika laju motor melintasi ruas Jalan Kusumanegara, namun suasana berubah seketika ketika mulai memasuki sebuah gang di Jalan Janturan, sebuah kehebohan pun mulai terasa. Dari kejauhan tampak deretan motor yang parkir berjajar di pinggir jalan, belum lagi antrian mobil yang terlihat kebingungan mencari lokasi parkir di antara ruas bahu jalan yang luasnya tak seberapa. Terlihat sebuah papan kecil bertuliskan "Gudeg Pawon, Selera Nusantara Buka Jam 22.00 WIB" sebagai penanda warung gudeg legendaris ini. Aktivitas peracik minuman dengan sigap melayani pesanan pelanggan pun terlihat di bagian depan rumah. Nah untuk menikmati sajian gudeg, kita harus antri untuk menuju pawon atau dapur yang terletak di belakang rumah.



Kehebohan antrian pembeli malam itu pun cukup terasa. Antrian pun tak hanya memenuhi bagian halaman samping rumah untuk menuju bagian dapur, melainkan mengular hingga bagian jalan. Pembeli Gudeg Pawon pun tak hanya berasal dari sekitaran Jogja saja, melainkan banyak pula yang datang dari luar Kota Jogja. Bahkan ada seorang pembeli yang berasal dari Kota Bandung dan rela datang menunggu dari pukul sembilan malam untuk mengobati rasa penasaran akan cita rasa Gudeg Pawon ini.


Aroma nasi hangat yang khas pun menyambut ketika memasuki bagian pawon atau dapur. Di bagian pawon ini pula kita akan melihat pemandangan tungku kayu yang digunakan untuk memasak gudeg dan lauk-pauknya. Tak heran jika bagian dinding pawon nampak terlihat hitam terkena kepulan asap dari kayu bakar yang digunakan untuk menyajikan masakan. Seorang laki-laki setengah baya akan menyiapkan nasi hangat dengan porsi sedang ke dalam piring, kemudian diberi gudeg, sambal goreng krecek dan lauk seperti telur dan daging ayam. Sayang, malam itu saya tidak kebagian daging ayam karena sudah habis diserbu pembeli yang sudah antri sebelum saya. Usai mendapatkan sajian gudeg pun saya mencari tempat untuk bersantap. Anda bisa memilih bersantap dengan duduk lesehan di teras rumah, di depan pawon, atau menikmatinya langsung di dalam dapur.


Gudeg Pawon memiliki cita rasa yang cukup gurih, tidak terlalu manis seperti kebanyakan gudeg yang di jual di Jogja. Gudeg yang disajikan pun termasuk gudeg basah walaupun tidak memiliki banyak kuah. Sambel goreng kreceknya pun juga pas di lidah, terasa gurih dan tidak terlalu pedas. Untuk menambah sensasi pedas, sang penjual sengaja menambahkan beberapa buah cabe rawit utuh sehingga pembeli dapat mengira-ira sendiri tingkat kepedasan yang diinginkan.

Satu porsi gudeg dengan lauk telur dihargai Rp 9.000,00 (data bulan Mei 2014). Harga yang cukup bersahabat menurut saya. Penasaran ingin mencoba? Datanglah lebih awal dan jangan lewat tengah malam jika Anda tidak ingin kehabisan karena sudah diserbu oleh pembeli yang datang !

keterangan :
Alamat Gudeg Pawon : Jalan Janturan No 36, Warungboto, Yogyakarta
dari arah KM 0 Yogyakarta (perempatan BNI 46) silahkan arahkan kendaraan ke kiri (arah timur) menuju Jalan Kusumanegara sampai di pertigaan lampu merah arah ke Glagahsari (kampus UTY). Dari lampu merah tersebut silahkan lurus ke timur sampai menemukan supermarket Pamela di kiri jalan. Nah di seberang jalan Pamela tersebut terdapat gang, silahkan masuk ke gang tersebut (belok ke kanan). Silahkan lurus masuk ke gang tersebut untuk menuju warung Gudeg Pawon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar