Terkadang kita harus rela menjelajah hingga tempat-tempat yang sedikit terpencil demi terpenuhinya hasrat akan sebuah rasa. Terkadang kita juga harus rela, menempuh perjalanan yang cukup jauh demi terpenuhinya rasa penasaran akan sebuah cita rasa kuliner yang melegenda. Berawal dari sebuah ketidak sengajaan ketika sedang tersasar mencari warung pecel Mbah Warno "Kutang", saya menemukan warung makan yang menyajikan menu ayam goreng yang cukup melegenda karena kelezatan sajian masakannya.
"Ayam Goreng Jawa Mbah Cemplung", begitu banner sederhana yang terpasang di pinggir jalan. Walaupun memiliki konsep warung makan rumahan dan terletak cukup mblusuk di wilayah pedesaan, namun jangan salah, tempat makan yang satu ini selalu ramai didatangi oleh para pengunjung yang rata-rata menggunakan kendaraan roda empat. Jika Anda datang di jam-jam padat pengunjung, bisa-bisa Anda harus waiting list menunggu tempat duduk yang kosong, syukur-syukur tidak kehabisan menu ayam yang disajikan.
Memasuki bagian dalam warung, kita akan disambut dengan deretan meja-meja panjang dengan kursi yang ditata sedemikan rupa. Ada dua pilihan tempat, mau duduk di kursi atau memilih lesehan. Jika diamati, interior warung ayam goreng Mbah Cemplung ini sangat sederhana, bahkan cenderung terlihat masih setengah jadi. Lantai mester yang belum dikeramik semakin menambah suasana khas rumah ndeso ala Jawa. Tanpa berpikir panjang pun saya segera memesan satu buah dada ayam lengkap dengan nasi dan lalapan, serta tak lupa segelas es teh manis untuk melepas dahaga.
Saking ramainya pengunjung, kita pun harus sedikit bersabar menunggu pesanan datang tersaji di atas meja makan. Sekitar 15 menit kemudian pesanan saya pun datang. Sepotong dada ayam goreng dengan ukuran besar tersaji lengkap dengan lalapan yang terdiri dari rebusan daun keningkir, potongan mentimun, dan juga daun kemangi segar. Ayam goreng Mbah Cemplung ini memang sudah sangat menarik dari segi tampilan. Ayam digoreng hingga warna kuning kecokelatan, tidak terlalu garing memang, namun matangnya merata. Ketika disuwir dagingnya sangat empuk, dan memiliki cita rasa yang cukup gurih ketika dikunyah. Bumbunya pun meresap sempurna hingga ke dalam daging.
Kenikmatan ayam goreng Mbah Cemplung ini semakin bertambah dengan sajian menu sambal yang dihidangkan. Ada dua pilihan sambal, yaitu sambal matang dan juga sambal mentah. Taste dari sambal mentah ini lebih pedas dibandingkan dengan sambal matang yang disajikan. Ayam goreng ini semakin nikmat disantap dengan nasi putih yang masih mengepul hangat, dicocol dengan sambal serta ditambah dengan segarnya lalapan yang dihidangkan. Tidak sia-sia rasanya jauh-jauh menuju ke warung ayam goreng Jawa Mbah Cemplung ini demi mencicipi sajian ayam gorengnya yang nikmat.
Selain bumbu-bumbu racikan yang sudah digunakan secara turun-temurun serta cara memasak yang khusus, rahasia kenikmatan ayam goreng Mbah Cemplung juga terletak pada pemilihan ayamnya sendiri. Ayam yang digunakan biasanya adalah jenis ayam kampung liar, yaitu ayam kampung yang dilepas di pekarangan.
Warung ayam goreng Mbah Cemplung ini mulai buka dari pukul 08.00 sampai maksimal pukul 17.00 WIB. Bahkan kadang sebelum jam tutup pun ayam goreng yang disajikan sudah terjual habis. Untuk harga memang sedikit lebih mahal. Untuk satu porsi dada ayam lengkap dengan nasi, lalapan, dan es teh manis, kita harus merogoh kocek sebesar Rp 26.000,00. Namun, harga yang harus kita bayarkan sebanding dengan rasa yang kita peroleh. Penasaran ingin mencobanya? Monggo blusukan ke daerah Sendang Semanggi, Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta untuk menikmati gurihnya ayam goreng jawa Mbah Cemplung ini :)
keterangan :
- rute yang dilalui untuk menuju warung ayam goreng jawa Mbah Cemplung ini sama seperti rute menuju warung pecel Mbah Warno "Kutang"
- jam-jam padat pengunjung biasanya mulai pukul 10.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB
- CP warung ayam goreng Mbah Cemplung 085743056292 / 0274 926 1977
Tidak ada komentar:
Posting Komentar