Garis pantai yang cukup panjang membentang dipadu dengan hamparan pasir putih sepanjang mata memandang. Ada pula jalan kecil dengan alur menyisiri garis pantai. Sekilas mirip dengan suasana sebuah pantai ternama di Pulau Dewata !
Awan mendung menyambut kedatangan saya di Pantai Sepanjang, salah satu deretan pantai di pesisir selatan Gunung Kidul, Yogyakarta. Sambil menunggu teman yang datang, saya pun dibuat penasaran oleh jalan setapak yang sudah beraspal kasar yang membentang di sepanjang tepi pantai. Di sepanjang jalan tersebut terlihat warung-warung sederhana milik warga yang menjajakan makanan, ada pula yang menjual pernak-pernik sederhana yang dapat Anda jadikan cinderamata. Suasana jalan yang mengingatkan saya pada suasana Pantai Kuta, pantai ternama di Pulau Dewata.
Belum sampai ujung jalan ponsel saya sudah berdering. Sebuah pesan singkat dari teman mengabarkan jika dia sudah berada di dekat pos retribusi Pantai Sepanjang. Buru-buru saya putar balik motor menuju pos tersebut. Kami pun memarkirkan kendaraan di tepi pantai, kemudian berjalan menghampiri sebuah warung sederhana milik warga. Warung-warung makan yang berjajar di Pantai Sepanjang memang tampak bersahaja. Bangunan gubug sederhana beratapkan daun kering berpadu cantik dengan hamparan laut di depan mata.
Saya pun duduk terdiam di atas tikar yang digelar. Sambil menunggu mie goreng yang saya pesan, mata saya tertuju pada hamparan hijau yang sesekali nampak di sapu ombak. Penamaan Pantai Sepanjang sendiri terkait dengan panjangnya garis pantai yang dimiliki pantai ini. Konon, garis pantai yang dimiliki Pantai Sepanjang merupakan yang terpanjang di antara pantai-pantai lain di pesisir Gunung Kidul. Berbeda dengan Pantai Kuta yang ramai dengan wisatawan serta bangunan hotel, cafe, serta pusat perbelanjaan yang megah, Pantai Sepanjang menghadirkan suasana alami dan relatif tenang dari hingar bingar keramaian.
Pesona Pantai Sepanjang bukanlah hamparan pasir putih yang menawan maupun deretan perbukitan yang tinggi menjulang. Lihatlah lebih jeli lagi di antara putihnya pasir pantai yang tersapu oleh ombak. Anda akan menemukan banyak cangkang hewan sejenis mollusca dengan aneka macam bentuk dan warna. Anda pun dapat menemukan bintang laut yang bersembunyi di sela-sela batu karang, di wilayah pasang surut yang dekat dengan bibir pantai. Ada pula beberapa jenis ikan kecil yang berenang-renang di antara batuan karang. Saya pun beruntung siang itu, melihat langsung siput laut, seperti tokoh Gerry dalam film kartun Spongebob yang populer di kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Hewan ini memiliki tubuh yang sedikit kenyal namun tak memiliki cangkang.
Pesona lain dari Pantai Sepanjang adalah bebatuan karang yang terhampar tak beraturan di salah satu sudut pantai. Rasanya nyaman sekali duduk di salah satu hamparan bebatuan tersebut sambil terdiam menikmati pemandangan. Deburan ombak yang cukup besar sesekali menghantam, jadi pastikan barang bawaan Anda aman dari terjangan gelombang. Dari sini saya melihat seorang ibu-ibu sedang sibuk mencari rumput laut yang memang cukup banyak terhampar di bagian pasang surut. Rumput laut ini diolah menjadi kripik renyah dan kemudian dijajakan di pantai sebagai kudapan yang nikmat.
Perjalanan saya siang itu ditutup dengan pemandangan nelayan yang pulang membawa tangkapan lobster. Dua ekor berukuran sedang berhasil ditangkap oleh sang nelayan. Lobster memang salah satu buruan yang paling dicari nelayan di pesisir pantai Gunung Kidul karena nilai ekonomisnya yang cukup menjanjikan. Ah Pantai Sepanjang, tak salah memang jika orang menyebutmu dengan sebutan Kuta tempo dulu karena pesona keelokanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar