Senin, 09 september 2013, tim Telapak Sumut kembali melakukan eksplorasi Penjelajahan Alam Sumatera Utara di Kabupaten Langkat. Tujuan tepatnya yaitu ke Wisata Alam Simolap Marike. Hari ini tim hanya beranggotakan 6 orang yaitu Saya (Pay), Anis, Heri, Edo, Kemal dan Amel. Tepat pukul 2 siang, kami memulai perjalanan menggunakan sepeda motor serta berniat camping atau bermalam di tempat yang akan kami tuju nantinya.
Wisata alam Simolap Marike adalah nama yang di tetapkan untuk memperjelas sebutan pada batas kawasan pengembangan Desa konservasi yang dikembangkan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dimana letak kawasan Wisata lam simolap berada di Dusun l Kinangkong Kelurahan Kuta Gajah Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di lokasi ini terdapat objek wisata Air panas, Goa terang – Goa gelap serta Air terjun Sampuran Ganjang. Menurut informasi dari Seorang pemilik warung yang kami tanya, Goa di kawasan Wisata Alam Simolap berjumlah sekitar 57 Goa dengan berbagai tempat yang berbeda. Berikut ini rute yang akan kami lalui :
RUTE : MEDAN – BINJAI – SELESAI – KUALA – T.LANGKAT – SALAPIAN – MARIKE – DESA KUTA GAJAH dengan jarak tempuh sekitar 3 jam dari kota Medan.
Setelah 3 jam perjalan kami pun tiba di sebuah titik pemberhentian dimana kami harus menitipkan kendaraan pada sebuah rumah warga sekitar, karena jalur selanjutnya harus kami lalui dengan berjalan kaki. Namun apa daya, kami pun harus menunda sementara perjalanan kami, karena hujan yang turun begitu derasnya. Saya dan rekan yang lainnya saling kelihatan kecewa, kami pun bergegas untuk menghidupkan kompor dan membuat kopi. Sekitar jam 21.00 wib hujan pun mulai mereda, saya langsung mengajak Kemal untuk melihat kondisi sungai, karena kalau sungai banjir, pasti kami tidak bisa mengarunginya. Beruntung, karena sungai pada saat itu dalam keadaan normal.
Tepat pukul 22.00 wib, kami pun berjalan menelusuri sungai dan hutan menuju ke sebuah Goa alam yang akan kami jadikan tempat berkemah kami malam itu. Bicara tentang Goa, pastinya ini bukan Goa yang pertama kami telesuri, karena sebelumnya saya dan Tim Telapak Sumut pernah mengeksplor Goa Kembang Sepatu, serta Goa Saman Jawa dan Goa Manupak. Baru seperempat perjalanan hujan pun turun kembali, walau begitu kami pun tetap melanjutkan perjalanan tanpa istirahat sedikit pun. Beberapa kali kami bingung mencari jalan di dalam hutan karena gelap nya malam yang membatasi pandangan mata. Saya pun terus mencari jalan menuju ke goa, karena cuma Saya yang pernah kesana di antara anggota tim yang ada saat ini. Derasnya hujan dan dingin sudah tidak di rasakan lagi, hanya rasa ingin sampai ke tujuan dengan cepat yang ada di benak kami masing-masing.
Sekitar 1 jam perjalanan sampailah kami di Goa Terang. Sebagian dari kami langsung memasang tenda dan sebagian lainnya mengambil air di sungai. Setelah tenda terpasang, kompor pun kami nyalakan untuk memasak buat makan malam saat itu. setelah selesai makan, semuanya bersiap-siap untuk tidur. Disinilah, awal mula terjadinya sebuah misteri yang menghantui semua kawan-kawan ku. Sekitar pukul 03.00 dini hari suara-suara aneh mulai terdengar di luar tenda kami. Seperti suara anak-anak yang sedang bermain dan bayangan seperti anak kecil terlihat berkeliling di luar tenda. Sebagian dari kawan ku tidak bisa tidur dengan tenang karena suara-suara aneh tersebut. Kami hanya bisa berdoa agar tidak terjadi sesuatu pun pada kami semua.
Akhirnya, alarm jam pun berbunyi tepat pukul 06.00 wib, rintik-rintik hujan belum juga berhenti. Kami pun segera membagi tugas yaitu wanita bertugas memasak, Saya serta teman laki-laki lainnya mencari kayu bakar serta air. Setelah api unggun sudah hidup kami pun mengeringkan pakaian kami yang basah karena hujan tadi malam di dekat api unggun. Selesai sarapan bersama, tim pun menuju ke tempat berikutnya yaitu Goa Gelap dan Air Terjun Sampuran Ganjang.
Sunguh luar biasa ciptaan tuhan, Goa yang panjangnya sekitar 200 m itu mengalir sebuah sungai di dalamnya dengan keadaan yang sangat gelap. Goa tersebut merupakan sebuah jalan menuju ke Air terjun, Kami pun melanjutkan perjalanan menelusuri aliran sungai untuk sampai ke Air terjun. Sekitar 1 jam berjalan kami pun sampai di tujuan terakhir kami yaitu Air Terjun Sampuren Ganjang.
Air terjun tiga tingkat ini sangat indah dan airnya yang sejuk. Saya pun langsung menuju ke bawah air terjun yang seperti kolam dan mandi dibawah air terjun tersebut. Sebagian kawan-kawan yang lainnya berfoto di bawah air terjun, Saya melihat ada jalan setapak di sisi kiri air terjun. Saya penasaran dengan arah jalan tersebut, saya pun langsung menaiki bukit itu dan sampai ke suatu tempat di mana ada sisi lain di atas air terjun, Ternyata ada air terjun lagi yang sangat indah, air terjun tersebut kembar dengan ketinggian sekitar 7 meter.
Terdengar suara dari balik pepohonan ternyata itu suara langkah teman saya, Heri. Saya pun langsung mengajak Heri menuruni pepohonan dan akar-akar kayu menuju ke bawah air terjun kembar tersebut. Dan terdapat 1 air terjun lagi di bawah air terjun kembar, jadi keselurahan air terjun tersebut mempunyai 5 tingkat dengan air terjun kembar di tingkat ke lima. Sungguh pemandangan yang sangat luar biasa.
Sekitar tengah hari kami pun kembali menuju Goa Terang tempat kami mendirikan tenda sebelumnya, mempacking kembali semua barang bawaan kami dan menuju tempat kami menitipkan kendaraan kami. Setelah berpamitan dengan pemilik rumah tempat kami menitipkan kendaraan, Kami pun bergegas pulang menuju ke Medan.
Demikianlah cerita singkat tentang pengalaman saya dan tim Telapak Sumut saat berada di Wisata Alam Simolap, dimana ada sebuah misteri yang menjadi sebuah tanda tanya di sekitar tepat kami bermalam, Namun semua itu terbalasakan dengan keindahan Alam yang ada disini. semua itu pastinya tidak akan pernah terlupakan.
Apakah anda tertarik dan ingin merasakan sensasi petualangan seperti kami? Segera Bergabung bersama Telapak Sumut Adventure dan tunggu perjalanan kami selanjutnya.
Salam Lestari...!!
By :Pay
Wisata alam Simolap Marike adalah nama yang di tetapkan untuk memperjelas sebutan pada batas kawasan pengembangan Desa konservasi yang dikembangkan oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Dimana letak kawasan Wisata lam simolap berada di Dusun l Kinangkong Kelurahan Kuta Gajah Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Di lokasi ini terdapat objek wisata Air panas, Goa terang – Goa gelap serta Air terjun Sampuran Ganjang. Menurut informasi dari Seorang pemilik warung yang kami tanya, Goa di kawasan Wisata Alam Simolap berjumlah sekitar 57 Goa dengan berbagai tempat yang berbeda. Berikut ini rute yang akan kami lalui :
RUTE : MEDAN – BINJAI – SELESAI – KUALA – T.LANGKAT – SALAPIAN – MARIKE – DESA KUTA GAJAH dengan jarak tempuh sekitar 3 jam dari kota Medan.
Setelah 3 jam perjalan kami pun tiba di sebuah titik pemberhentian dimana kami harus menitipkan kendaraan pada sebuah rumah warga sekitar, karena jalur selanjutnya harus kami lalui dengan berjalan kaki. Namun apa daya, kami pun harus menunda sementara perjalanan kami, karena hujan yang turun begitu derasnya. Saya dan rekan yang lainnya saling kelihatan kecewa, kami pun bergegas untuk menghidupkan kompor dan membuat kopi. Sekitar jam 21.00 wib hujan pun mulai mereda, saya langsung mengajak Kemal untuk melihat kondisi sungai, karena kalau sungai banjir, pasti kami tidak bisa mengarunginya. Beruntung, karena sungai pada saat itu dalam keadaan normal.
Tepat pukul 22.00 wib, kami pun berjalan menelusuri sungai dan hutan menuju ke sebuah Goa alam yang akan kami jadikan tempat berkemah kami malam itu. Bicara tentang Goa, pastinya ini bukan Goa yang pertama kami telesuri, karena sebelumnya saya dan Tim Telapak Sumut pernah mengeksplor Goa Kembang Sepatu, serta Goa Saman Jawa dan Goa Manupak. Baru seperempat perjalanan hujan pun turun kembali, walau begitu kami pun tetap melanjutkan perjalanan tanpa istirahat sedikit pun. Beberapa kali kami bingung mencari jalan di dalam hutan karena gelap nya malam yang membatasi pandangan mata. Saya pun terus mencari jalan menuju ke goa, karena cuma Saya yang pernah kesana di antara anggota tim yang ada saat ini. Derasnya hujan dan dingin sudah tidak di rasakan lagi, hanya rasa ingin sampai ke tujuan dengan cepat yang ada di benak kami masing-masing.
Sekitar 1 jam perjalanan sampailah kami di Goa Terang. Sebagian dari kami langsung memasang tenda dan sebagian lainnya mengambil air di sungai. Setelah tenda terpasang, kompor pun kami nyalakan untuk memasak buat makan malam saat itu. setelah selesai makan, semuanya bersiap-siap untuk tidur. Disinilah, awal mula terjadinya sebuah misteri yang menghantui semua kawan-kawan ku. Sekitar pukul 03.00 dini hari suara-suara aneh mulai terdengar di luar tenda kami. Seperti suara anak-anak yang sedang bermain dan bayangan seperti anak kecil terlihat berkeliling di luar tenda. Sebagian dari kawan ku tidak bisa tidur dengan tenang karena suara-suara aneh tersebut. Kami hanya bisa berdoa agar tidak terjadi sesuatu pun pada kami semua.
Akhirnya, alarm jam pun berbunyi tepat pukul 06.00 wib, rintik-rintik hujan belum juga berhenti. Kami pun segera membagi tugas yaitu wanita bertugas memasak, Saya serta teman laki-laki lainnya mencari kayu bakar serta air. Setelah api unggun sudah hidup kami pun mengeringkan pakaian kami yang basah karena hujan tadi malam di dekat api unggun. Selesai sarapan bersama, tim pun menuju ke tempat berikutnya yaitu Goa Gelap dan Air Terjun Sampuran Ganjang.
Sunguh luar biasa ciptaan tuhan, Goa yang panjangnya sekitar 200 m itu mengalir sebuah sungai di dalamnya dengan keadaan yang sangat gelap. Goa tersebut merupakan sebuah jalan menuju ke Air terjun, Kami pun melanjutkan perjalanan menelusuri aliran sungai untuk sampai ke Air terjun. Sekitar 1 jam berjalan kami pun sampai di tujuan terakhir kami yaitu Air Terjun Sampuren Ganjang.
Air terjun tiga tingkat ini sangat indah dan airnya yang sejuk. Saya pun langsung menuju ke bawah air terjun yang seperti kolam dan mandi dibawah air terjun tersebut. Sebagian kawan-kawan yang lainnya berfoto di bawah air terjun, Saya melihat ada jalan setapak di sisi kiri air terjun. Saya penasaran dengan arah jalan tersebut, saya pun langsung menaiki bukit itu dan sampai ke suatu tempat di mana ada sisi lain di atas air terjun, Ternyata ada air terjun lagi yang sangat indah, air terjun tersebut kembar dengan ketinggian sekitar 7 meter.
Terdengar suara dari balik pepohonan ternyata itu suara langkah teman saya, Heri. Saya pun langsung mengajak Heri menuruni pepohonan dan akar-akar kayu menuju ke bawah air terjun kembar tersebut. Dan terdapat 1 air terjun lagi di bawah air terjun kembar, jadi keselurahan air terjun tersebut mempunyai 5 tingkat dengan air terjun kembar di tingkat ke lima. Sungguh pemandangan yang sangat luar biasa.
Sekitar tengah hari kami pun kembali menuju Goa Terang tempat kami mendirikan tenda sebelumnya, mempacking kembali semua barang bawaan kami dan menuju tempat kami menitipkan kendaraan kami. Setelah berpamitan dengan pemilik rumah tempat kami menitipkan kendaraan, Kami pun bergegas pulang menuju ke Medan.
Demikianlah cerita singkat tentang pengalaman saya dan tim Telapak Sumut saat berada di Wisata Alam Simolap, dimana ada sebuah misteri yang menjadi sebuah tanda tanya di sekitar tepat kami bermalam, Namun semua itu terbalasakan dengan keindahan Alam yang ada disini. semua itu pastinya tidak akan pernah terlupakan.
Apakah anda tertarik dan ingin merasakan sensasi petualangan seperti kami? Segera Bergabung bersama Telapak Sumut Adventure dan tunggu perjalanan kami selanjutnya.
Salam Lestari...!!
By :Pay
Tidak ada komentar:
Posting Komentar