HELLO GUYS.. How are you ?? :D :D :D
Pink Beach atau Pantai Merah adalah salah satu pantai dengan pasir yang berwarna agak kemerahan yang terletak di Pulau Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sebagian orang mengenalnya sebagai Pantai Merah. Sudah pernah dengar belum tentang "Pink Beach atau pantai yang pasirnya berwarna pink agak kemerahan?".
Bagi kalian yang belum pernah mengunjungi destinasi wisata yang keren banget ini, mesti banget deh rencanain berlibur ke Pulau Komodo, Pink Beach !!! Gak kebayang deh begitu indahnya kuasa Tuhan, dan begitu menakjubkannya alam semesta ini. Dijamin kalian yang berlibur ke sana gak akan ngerasa bosan, dan pastinya akan mengabadikan setiap momentnya dengan berfoto-foto. Ya udah yuk, simak artikel dibawah ini guys, info seputar Pink Beach, Pulau Komodo.
Tidak berlebihan jika sesekali anda menghapuskan tempat-tempat luar negeri dalam daftar destinasi liburan anda, karena sebenarnya ada begitu banyak daerah pariwisata menakjubkan yang ditawarkan oleh negeri kita sendiri, Indonesia. Jika anda kehabisan ide dan jenuh dengan tempat-tempat pariwisata dalam negeri yang sudah terlalu mainstream, cobalah menantang diri anda sendiri untuk menjelajahi Labuan Bajo yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pulau Komodo menyuguhkan pengalaman wisata yang tidak terlupakan bagi anda yang mencintai tantangan. Bertemu langsung dengan Sang Satwa Primadona, menjelajah alam dengan medan menantang atau menginap ditemani karnivora terkenal itu adalah sebagian dari pengalaman yang ditawarkan oleh Loh Liang. Terdapat sekitar 1000 ekor komodo hidup secara alami di taman wisata itu. Binatang reptilia itu cenderung hidup soliter, sehingga dibutuhkan upaya yang cukup untuk dapat menjumpai mereka di tengah perjalanan anda.
Dengan mengambil jalur udara dari Jakarta, anda harus mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali terlebih dahulu untuk transit. Meneruskan perjalanan dengan menggunakan pesawat yang lebih kecil dari Pulau Bali, terbang ke Labuan Bajo membutuhkan waktu sekitar 50 menit. Setibanya di Labuan Bajo, hanya ada sebuah terminal kecil yang menyambut anda, ditemani udara terik khas pesisir. Sebuah patung komodo raksasa bertengger gagah di depan pintu masuk utama bandara, menandakan ikon kebanggaan daerah tersebut.
Sebelum berpetualang ke pulau Komodo, ada baiknya anda mampir sejenak ke Pink Beach, salah satu pantai yang paling eksotik di Manggarai Barat. Sama seperti pulau Komodo yang adalah bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia, Pink Beach adalah salah satu dari hanya 7 pantai di dunia yang memiliki pasir berwarna merah.
Dengan menaiki speed boat dari Pelabuhan Pelni, anda akan tiba di Pink Beach dalam waktu tempuh sekitar 50 menit. Jajaran kepulauan yang hijau yang berbaris dengan kokohnya akan menemani perjalanan anda, sebelum akhirnya hamparan pasir merah muda yang menyentuh bibir laut jernih menyambut kedatangan anda. Dari jarak beberapa ratus meter dari pantai saja, anda sudah disuguhi oleh pemandangan cantik dari ragam terumbu karang beraneka warna. Laut yang begitu bening tampak bagaikan kaca transparan dimana anda dapat melihat bermacam-macam jenis ikan koral dan penyu berenang bebas dan terselip diantara anemon laut.
Pesona Pink Beach tidak cukup sampai disana saja, karena setibanya di bibir pantai, butiran pasir lembut yang terlihat bagaikan serpihan biji delima di tengah sapuan sinar matahari juga siap memanjakan mata anda. Tentu saja kunjungan ke Pink Beach tidak akan lengkap tanpa aktivitas menyelam dan snorkeling. Untuk menyelam di sekitar Pink Beach, kedalaman maksimal yang disarankan adalah sekitar 20 meter dari permukaan laut. Selain itu, ada baiknya anda melakukan penyelaman pada kisaran April hingga September, di saat arus air tidak begitu kuat. Selian melihat terumbu karang dan ikan-ikan koral yang beraneka ragam warna, anda dapat melihat pari manta jika sedang beruntung. Ikan langka itu biasanya muncul di saat arus laut sedang kuat. Warga setempat mengatakan ikan legendaris tersebut berukuran sekitar 6 meter ketika sayapnya terkembang.
Komodo Sang Primadona
Puas memanjakan diri dengan pesona laut Pink Beach, anda dapat meneruskan perjalanan ke Desa Komodo dengan waktu temput sekitar 20 menit. Desa yang baru akan digarap sebagai tempat homestay bagi para wisatawan itu merupakan pusat kerajinan tangan patung komodo, yang menjadi oleh oleh khas Labuan Bajo. Dari Desa Komodo dibutuhkan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan speed boat untuk tiba di Taman Nasional Loh Liang, Pulau Komodo, dimana anda akan menyaksikan langsung salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang termasyur itu. Dengan ditemani oleh ranger (pawang komodo) anda akan dibawa menjelajahi Pulau Komodo dan melihat langsung bagaimana kehidupan satwa buas tersebut dialam lepas, tanpa dibatasi pagar selayaknya di kebun binatang.
Andrenalin akan terpacu ketika anda bertemu dari jarak dekat dengan para komodo itu. Anda harus ekstra hati-hati, tetap teang dan tidak membuat gerakan mendadak ketika berdekatan dengan emreka. Tetap ikuti instruksi dari ranger yang mendampingi anda dan jangan memisahkan diri dari rombongan. Meskipun hidup di panangkaran, tidak berarti komodo di Loh Liang telah menjadi jinak. Salah seorang ranger mengatakan jika anda membuat bahasa tubuh yang memancing insting berburu komodo, satwa melata itu akan mengejar anda. "Lari mereka cukup kencang, hingga 18 Km/ Jam jika mereka dalam keadaan belum makan. Beberapa bahkan dapat memanjat pohon," jelas ranger yang enggan disebutkan namanya itu.Dia menambahkan komodo di Loh Liang biasa berburu rusa, babi hutan dan kambing liar hutan, dengan porsi makan setenga dari bobot tubuh mereka. Komodo bukanlan satu-satunya satwa unik yang dapat anda jumpai di taman nasional seluas 336 hektar itu. Disana terdapat lebih dari 128 spesies burung. Burung gagak adalah jenis yang paling banyak dijumpai.
Kaya Karang Indah
Kurang lebih 1000 jenis ikan, ratusan jenis karang, koral, dan 70 jenis tanaman sponge hidup di pantai ini. Karena itulah, pantai ini sangat cocok bagi pecinta laut untuk kegiatan snorkeling dan menyelam. Sayangnya, air laut di sini dikenal memiliki arus yang cukup kuat. Arus kuat ini terjadi akibat adanya pertemuan air laut tropis dari utara dan air laut dari selatan. Makanya, para penyelam harus berhati-hati dan mewaspadai keadaan arus ini.
Terakhir inilah yang ditunggu-tunggu, saat matahari mulai terbenam semua turis baik luar negeri ataupun dalam negeri ingin menyaksikan dan menikamti sunset di pantai pink ini. indah sekali bukan ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar