Jogja memiliki pesona alam yang seolah tak habis untuk dieksplorasi. Mulai dari deretan pantai-pantai cantik di pesisir selatan, pemandangan pegunungan, goa-goa yang beraneka macam, air terjun, bahkan gurun pasir pun dapat kita temukan.
Mengeksplorasi keindahan alam di wilayah Yogyakarta memang seolah tidak ada habisnya untuk dijelajahi. Kita pun seolah dimanjakan dengan pilihan wisata alam yang sangat beragam. Tak hanya deretan pegunungan dan juga hamparan pantai-pantai yang membentang di pesisir selatan, Yogyakarta juga memiliki sebuah gurun pasir yang tak kalah menarik. Mungkin bagi sebagian orang akan terasa sangat janggal mengingat Yogyakarta memiliki iklim tropis yang hampir tidak memungkinkan untuk munculnya gurun pasir. Gurun pasir sendiri memang cukup populer dan dapat mudah ditemukan di negara-negara yang berada di kawasan Timur Tengah. Jika di Jogja, fenomena padang pasir ini diberi sebutan gumuk pasir. Gumuk sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya gundukan tanah yang menyembul ke atas. Anda dapat melihat fenomena alam ini membentang dari Pantai Parangtritis hingga hilir Sungai Opak. Akses jalurnya cukup mudah, tinggal susuri saja jalan yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Pantai Parangkusumo, dan Pantai Depok.
Asal-muasal gumuk pasir ini tidak bisa dilepaskan dari muntahan material vulkanik bekas letusan Gunung Merapi yang terbawa oleh aliran Sungai Progo dan Sungai Opak yang bermuara di Samudera Hindia. Material vulkanik tersebut mengalami hempasan gelombang samudera yang kuat sehingga mengalami penggerusan menjadi butiran-butiran partikel pasir yang sangat kecil dan lembut. Butiran-butiran partikel pasir tersebut terbawa oleh angin dan lama-kelamaan membentuk sebuah gundukan yang mirip seperti bukit. Pembentukan fenomena gumuk pasir ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Gumuk pasir ini memang istimewa karena diklaim sebagai salah satu gumuk pasir yang terdapat di daerah beriklim tropis.
Gumuk pasir ini memiliki fungsi yang boleh dikatakan cukup beraneka macam. Bagi para wisatawan tentu saja keberadaan gumuk pasir ini dapat dijadikan sebagai wisata alternatif ketika Anda berkunjung di kawasan Pantai Parangtritis. Beberapa artis seperti Agnes Monica dan grup band Letto pernah membuat video klip di kawasan gumuk pasir ini. Acara syuting FTV pun juga sering mengambil scene di gumuk pasir ini karena pemandangannya yang bagus. Gumuk pasir juga menjadi salah satu lokasi incaran bagi para fotografer yang ingin mengabadikan pemandangan gumuk pasir dengan bidikan kamera mereka. Selain itu, kawasan gumuk pasir ini juga dijadikan sebagai tempat diadakannya sholat ied dan juga manasik bagi calon jemaah haji yang akan berangkat menunaikan ibadah di tanah suci.
Bagi kalangan akademisi, keberadaan gumuk pasir merupakan laboratorium alam yang dapat dijadikan sarana untuk menambah maupun mengembangkan ilmu pengetahuan. Tak heran jika di kawasan gumuk pasir ini dibangun Laboratorium Geospasial Pesisir, kerja sama antara Fakultas Geografi UGM dengan Pemerintah Kabupaten Bantul. Tugas utamanya adalah melakukan riset yang berhubungan dengan kepesisiran, seperti tentang keberadaan gumuk pasir, peta potensi keberadaan ikan yang berguna bagi para nelayan, maupun pembuatan data spasial.
Gumuk pasir memiliki perubahan suhu yang sangat ekstrim antara siang dengan malam. Berhubung saya datang pada siang hari dan cuaca cukup terik, saya memutuskan untuk menikmati pemandangan gumuk pasir dari pinggir jalan saja. Tak kuat rasanya jika harus berjalan kaki melewati hamparan padang pasir dengan sinar matahari yang lumayan menyengat. Dari kejauhan nampak terlihat rombongan yang sedang melakukan uji coba gantole. Mungkin saja gantole-gantole ini akan diperagakan dalam acara Jogja Air Show yang akan diadakan awal bulan Februari 2013 besok. Oh iya, wilayah gumuk pasir ini juga sering dijadikan sebagai wahana untuk berolahraga off road. Saya jadi ingat iklan Wonderful Indonesia di mana salah satu adegannya adalah bermain ski di atas padang pasir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar