Apa yang terlintas di pikiran Anda mengenai Kaliurang? Pastilah sebuah tempat wisata yang terletak di lereng Gunung Merapi dengan pemandangan yang cantik serta hawa sejuk khas pegunungan. Kaliurang merupakan salah satu ikon pariwisata yang terletak di sebelah utara Kota Jogja. Tempat wisata ini menyuguhkan panorama alam dengan hawa yang cukup sejuk. Berbagai pilihan wisata pun cukup lengkap di kawasan Kaliurang ini, mulai dari wisata alam, wisata bencana, wisata petualangan, hingga wisata edukasi dan sejarah.
Namun tahukan Anda, ada satu panganan khas yang ada di Kaliurang ini?
Jadah tempe, sebuah perpaduan rasa yang "nabrak" namun justru terasa nikmat saat di santap. Jadah merupakan panganan tradisional khas Jawa yang terbuat dari olahan ketan, memiliki rasa yang gurih karena dalam proses pembuatannya diberi campuran parutan kelapa yang menambah rasa. Tempe dalam racikan jadah tempe ini merupakan tempe yang diolah secara bacem, yaitu tempe yang dimasak dengan campuran bumbu rempah, santan, dan gula jawa. Tempe bacem memiliki rasa khas yaitu rasa manis yang mendominasi serta warna cokelat yang berasal dari campuran gula jawa. Cara memakan jadah tempe ini cukup unik, yaitu jadah dan tempe disatukan (ditumpuk menjadi satu) kemudian dimakan bersama-sama. Rasa manis dari tempe bacem bercampur dengan rasa gurih dari jadah terasa cukup lumer di dalam mulut.
Warung jadah tempe yang terkenal di kawasan Kaliurang adalah warung milik mbah Carik yang sudah mulai berjualan jadah tempe ini sejak tahun 1950-an. Menurut artikel dari gudeg.net yang saya baca, jadah tempe ini merupakan salah satu panganan kegemaran Sri Sultan Hamengku Buwono IX lho ! Hingga saat ini jadah tempe menjadi salah satu panganan yang cukup dicari dan diminati oleh wisatawan, terutama bagi mereka yang berkunjung di kawasan Kaliurang ini.
Sayang, ketika saya berkunjung ke Kaliurang saya tidak menemukan warung milik mbah Carik yang terkenal itu karena saya harus buru-buru kembali ke Kota Jogja. Sebagai gantinya, saya pun membeli jadah tempe yang dijual oleh simbah-simbah di sebuah lapak sederhana yang terletak di sekitar taman Kaliurang. Satu paket jadah tempe dihargai Rp 8.000,00 terdiri dari lima buah jadah, dan lima buah tempe bacem. Jadah ketan dari Kaliurang memang memiliki ciri khas dibandingkan dengan jadah ketan yang sering saya temukan. Jadah ketan di sini memiliki tekstur yang sangat halus, memiliki bentuk pipih lonjong. Rasa jadahnya gurih dan lembut ketika dikunyah. Memakan jadah tempe dua sampai tiga potong saja dijamin sudah cukup mengenyangkan. Jadi, jika Anda berkunjung ke daerah Kaliurang, jangan lupa untuk mampir dan mencicipi kuliner khas jadah tempe yang hanya ada di kawasan ini.
Namun tahukan Anda, ada satu panganan khas yang ada di Kaliurang ini?
Jadah tempe, sebuah perpaduan rasa yang "nabrak" namun justru terasa nikmat saat di santap. Jadah merupakan panganan tradisional khas Jawa yang terbuat dari olahan ketan, memiliki rasa yang gurih karena dalam proses pembuatannya diberi campuran parutan kelapa yang menambah rasa. Tempe dalam racikan jadah tempe ini merupakan tempe yang diolah secara bacem, yaitu tempe yang dimasak dengan campuran bumbu rempah, santan, dan gula jawa. Tempe bacem memiliki rasa khas yaitu rasa manis yang mendominasi serta warna cokelat yang berasal dari campuran gula jawa. Cara memakan jadah tempe ini cukup unik, yaitu jadah dan tempe disatukan (ditumpuk menjadi satu) kemudian dimakan bersama-sama. Rasa manis dari tempe bacem bercampur dengan rasa gurih dari jadah terasa cukup lumer di dalam mulut.
Warung jadah tempe yang terkenal di kawasan Kaliurang adalah warung milik mbah Carik yang sudah mulai berjualan jadah tempe ini sejak tahun 1950-an. Menurut artikel dari gudeg.net yang saya baca, jadah tempe ini merupakan salah satu panganan kegemaran Sri Sultan Hamengku Buwono IX lho ! Hingga saat ini jadah tempe menjadi salah satu panganan yang cukup dicari dan diminati oleh wisatawan, terutama bagi mereka yang berkunjung di kawasan Kaliurang ini.
Sayang, ketika saya berkunjung ke Kaliurang saya tidak menemukan warung milik mbah Carik yang terkenal itu karena saya harus buru-buru kembali ke Kota Jogja. Sebagai gantinya, saya pun membeli jadah tempe yang dijual oleh simbah-simbah di sebuah lapak sederhana yang terletak di sekitar taman Kaliurang. Satu paket jadah tempe dihargai Rp 8.000,00 terdiri dari lima buah jadah, dan lima buah tempe bacem. Jadah ketan dari Kaliurang memang memiliki ciri khas dibandingkan dengan jadah ketan yang sering saya temukan. Jadah ketan di sini memiliki tekstur yang sangat halus, memiliki bentuk pipih lonjong. Rasa jadahnya gurih dan lembut ketika dikunyah. Memakan jadah tempe dua sampai tiga potong saja dijamin sudah cukup mengenyangkan. Jadi, jika Anda berkunjung ke daerah Kaliurang, jangan lupa untuk mampir dan mencicipi kuliner khas jadah tempe yang hanya ada di kawasan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar