Selasa, 13 Mei 2014

Perjalanan dari Jogja Menuju Taman Nasional Baluran

Jika Anda mempunyai mimpi mengunjungi padang sabana di Afrika, tak ada salahnya mencicipi suasana Little Africa yang ada di negeri Indonesia tercinta. Tak salah memang jika Taman Nasional Baluran yang berada di Kabupaten Situbondo memiliki julukan sebagai little Africa atau Africa van Java karena suasana taman nasional tersebut memiliki kesamaan suasana alam seperti di Afrika sana.


Pada perjalanan kali ini saya berkesempatan mengunjungi Taman Nasional Baluran yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Perjalanan menuju Taman Nasional Baluran memang memakan waktu yang cukup panjang namun sebanding dengan pengalaman berada di tengah-tengah alam liar yang ditawarkan. Pemandangan hamparan sabana yang luas dengan latar belakang pegunungan seolah menjadi pelepas lelah setelah menempuh perjalanan darat yang memakan waktu seharian. Belum lagi vegetasi hutan yang masih cukup rapat dengan pemandangan kawanan satwa liar berkeliaran di padang rumput untuk mencari makan menjadi pelepas lelah di sore hari. Sungguh sebuah pengalaman menarik bagi Anda penikmat pemandangan alam dan kawanan satwa liar

Ada beberapa alternatif moda transportasi untuk menuju Taman Nasional Baluran. Dalam tulisan ini saya akan membuat sedikit ulasan mengenai perjalanan menuju Taman Nasional Baluran yang saya lakukan awal bulan Mei ini dengan titik awal keberangkatan dari Kota Jogja. Here's the story !

Perjalanan Jogja-Banyuwangi dengan Kereta Api
Pada perjalanan kali ini saya memilih moda transportasi kereta api guna menghemat biaya perjalanan menuju Kota Banyuwangi. Untuk keberangkatan dari kota Jogja, Anda dapat menggunakan kereta ekonomi AC Sritanjung dengan tiket seharga Rp 50.000,00 per-orang (data bulan Mei 2014). Kereta Sritanjung berangkat dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta pada pukul 07.45 pagi dan dijadwalkan tiba di stasiun Banyuwangibaru (Ketapang) pada pukul 20.40 malam. Namun, seperti biasa, untuk kereta dengan "kasta" ekonomi selalu mengalah jika harus bersimpangan dengan kereta yang lain selama perjalanan, terutama dengan kereta kelas bisnis dan eksekutif. Jadilah jadwal kedatangan kereta Sritanjung di Stasiun Banyuwangi mengalami keterlambatan. Kereta yang saya tumpangi kemarin tiba di Stasiun Banyuwangi sekitar pukul 21.30 WIB. Jadi, silahkan persiapkan diri jika menggunakan jasa kereta api ini karena perjalanan dari Jogja menuju Banyuwangi memakan waktu sekitar 13-14 jam perjalanan. Satu lagi, walaupun sudah diberi tambahan fasilitas pendingin ruangan, tetap saja suasana gerbong cukup gerah ketika siang tiba.

Ada baiknya jika Anda melakukan reservasi tiket kereta beberapa hari sebelum keberangkatan. Reservasi tiket kereta api sekarang cukup mudah. Tak perlu lagi repot-repot antri di stasiun untuk mendapatkan tiket. Tinggal reservasi saja via online melalui website KAI atau melalui merchant-merchant yang sudah bekerja sama dengan KAI, seperti Indomart, Alfamart, Kantor Pos, Pegadaian, dan sebagainya. Namun perlu diingat, jika Anda memesan tiket kereta melalui website maupun merchant, Anda akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp 7.500,00 untuk sekali pemesanan.

Tips tambahan jika Anda menggunakan jasa kereta api ekonomi, jangan masuk ke dalam gerbong mepet dengan jam keberangkatan. Seperti pengalaman saya kemarin yang masuk ke dalam gerbong sekitar 5 menit sebelum kereta berangkat, alhasil saya tidak memperoleh rak untuk meletakkan barang bawaan yang berada di atas kursi penumpang. Mau tidak mau saya harus memangku barang bawaan karena jika diletakkan di bagian bawah cukup menggangu gerak kaki penumpang. Satu hal lagi, bagi Anda yang akan bepergian ke Banyuwangi menggunakan kereta Sritanjung ini, jangan lupa membawa perbekalan logistik secukupnya selama perjalanan. Silahkan membawa air minum dan makanan secukupnya. Pengalaman saya kemarin, selama perjalanan agak susah ditemui pedagang asongan yang menjual makanan berat selama berhenti di stasiun yang berada di daerah Jawa Timur. Menurut saya, harga makanan yang dijual oleh pedagang asongan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan makanan yang dijual oleh pihak kereta. Dengan membawa logistik dan perbekalan yang cukup akan menghemat biaya pengeluaran makan Anda selama perjalanan.

Stasiun Banyuwangibaru ke Terminal Sri Tanjung Ketapang
Stasiun Banyuwangibaru merupakan pemberhentian terakhir kereta Sritanjung dengan rute Jogja-Banyuwangi. Tidak usah panik dengan penumpang-penumpang yang turun di stasiun sebelumnya, karena untuk menuju Baluran, Anda cukup turun di stasiun ini yang notabennya menjadi pemberhentian terakhir kereta api Sritanjung yang Anda tumpangi.

Dari arah stasiun, silahkan menuju pintu keluar dan berjalanan kaki sampai menemukan jalan besar. Jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan ke arah Pelabuhan Penyeberangan Ketapang yang melayani penyeberangan ke pulau Dewata. Di daerah Ketapang ini silahkan membeli kebutuhan logistik dan perbekalan seperti air minum dan cemilan karena di sekitar sini terdapat minimarket yang beroperasi 24 jam sebelum Anda melanjutkan perjalanan.

Dari Stasiun Banyuwangibaru, perjalanan selanjutnya adalah menuju Terminal Sri Tanjung Ketapang. Dari jalan besar tadi silahkan mencari angkot yang jalan ke arah kiri (jangan menyeberang jalan dari arah stasiun tadi). Angkot di sini biasa beroperasi hampir 24 jam. Angkot yang melayani trayek ke terminal memiliki warna kuning dan biru. Jika Anda takut salah naik angkot, tinggal tanya saja kepada penduduk setempat mengenai angkot yang arah terminal bus tujuan Situbondo atau Surabaya.

Saya lebih menyarankan untuk naik angkot karena jarak dari stasiun ke terminal menurut saya cukup jauh jika harus ditempuh dengan jalan kaki. Ada blog yang mengatakan bahwa jarak stasiun ke terminal sekitar satu kilometer. Namun, dalam perhitungan saya, jarak stasiun ke terminal lebih dari satu kilometer, terlebih lagi jalannya naik-turun serta gelap. Lebih baik Anda menggunakan jasa angkot agar cepat sampai ke terminal. Untuk tarif angkot sendiri berkisar Rp 7.000,00 per-orang dengan jarak tempuh sekitar 10 menit perjalanan.

Ketapang - Baluran dengan Bus Antar Kota Arah ke Surabaya
Sesampainya di Terminal Sri Tanjung, silahkan melanjutkan perjalanan menggunakan bus antar kota yang menuju Surabaya. Biasanya bus yang tersedia adalah bus dengan kelas ekonomi. Silahkan bilang kepada sang kernet jika Anda turun di Baluran, pasti mereka sudah paham tujuan Anda. Tarif tiket bus dari Ketapang menuju Baluran adalah Rp 8.000,00 per-orang (data bulan Mei 2014). Perjalanan dari Ketapang menuju Baluran memakan waktu sekitar satu jam perjalanan dengan medan jalan naik turun tapi cukup menyenangkan. Pak sopir bus akan menurunkan Anda tepat di depan gerbang masuk Taman Nasional Baluran. Jangan heran jika gerbang masuk Taman Nasional Baluran itu terletak di dekat perkampungan penduduk yang jauh dari kesan hutan belantara seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Jujur, ketika sang kernet menyuruh saya turun dari bus, rasanya otak saya mendadak menjadi blank sejenak karena diturunkan di dekat perkampungan penduduk. Sempat terbersit pikiran yang macam-macam ketika saya disuruh turun dari bus karena waktu itu sudah menginjak tengah malam. Sungguh sebuah perjalanan panjang yang cukup melelahkan sekaligus menyenangkan tiba di Taman Nasional Baluran ini.

Note :
Saya tiba di pintu gerbang Taman Nasional Baluran ini sekitar pukul 12 malam. Cukup lelah karena menempuh perjalanan dari pagi hingga tengah malam. Sejak turun dari kereta di Banyuwangi, sengaja saya tidak langsung melanjutkan perjalanan menuju Baluran karena mengisi perbekalan sekaligus mencari makan malam dan beristirahat. Jangan khawatir kena tipu di daerah Banyuwangi dan Baluran. Sepanjang perjalanan saya kemarin, semua orang yang saya temui termasuk orang-orang baik dan jujur. Saya tidak menemui calo dan sebagainya, pun demikian tarif kendaraan umum yang harus saya bayar termasuk tarif yang normal tanpa ada yang dimahalkan.

Walaupun saya tiba sudah larut malam, namun petugas penjaga gerbang Taman Nasional Baluran menyambut kami dengan ramah. Setelah bertanya beberapa hal, kami langsung ditawari homestay di rumah penduduk untuk beristirahat. Tarif homestay tersebut adalah Rp 75.000,00/orang/malam. Para pengunjung ditawari homestay yang dikelola oleh penduduk karena penginapan yang berada di dalam area Taman Nasional Baluran hingga bulan Mei ini belum dibuka untuk umum karena masih menunggu perpanjangan izin dari pemerintah pusat yang sedang melakukan monitoring dan evaluasi lokasi. Entah sampai kapan izin dari pemerintah pusat itu keluar, saya bertanya kepada pegawai Taman Nasional Baluran namun tidak ada satu orang pun yang bisa memastikan.

Cara Lain Menuju Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran termasuk salah satu tempat wisata yang cukup mudah dijangkau menggunakan moda transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Lokasinya yang berada tepat di jalur lintas utara Surabaya-Banyuwangi memudahkan akses transportasi menuju ke tempat ini.

Ada alternatif lain menuju Baluran selain menggunakan kereta menuju Banyuwangi terlebih dahulu, yaitu dengan menggunakan jasa bus antar kota. Untuk menggunakan bus, saya sarankan dengan estafet saja, walaupun sedikit merepotkan di perjalanan.

Cara estafet menuju Baluran :
Dari Terminal Bungur (Purabaya) di Kota Surabaya, silahkan melanjutkan perjalanan menuju Kota Probolinggo. Tarif bus patas jurusan Surabaya-Probolinggo sekitar Rp 27.000,00 dengan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan. Dari Terminal Probolinggo, silahkan melanjutkan perjalanan menggunakan bus dengan rute Probolinggo-Ketapang. Bus trayek ini akan mengantarkan Anda langsung di depan gerbang masuk Taman Nasional Baluran. Saya tidak tahu berapa harga tiket bus yang harus dibayarkan karena saya belum pernah menggunakan rute ini sebelumnya.

Cara langsungan dari Surabaya :
Pilihan kedua adalah menggunakan bus dari Terminal Surabaya langsung menuju Ketapang. Untuk tarif bus ekonomi dari Surabaya menuju Ketapang sebesar Rp 48.000,00 (data Mei 2014). Tapi saya kurang tau jadwal keberangkatan bus ini dan berapa lama waktu tempuhnya. Harga tiket saya peroleh ketika saya pulang dari Baluran via Ketapang menuju Surabaya. Namun dalam perjalanan menuju Surabaya tersebut ternyata saya dioper dengan bus lain ketika memasuki terminal Probolinggo untuk selanjutnya kembali melanjutkan perjalanan menuju Surabaya.


Sekian review kendaraan umum dari Jogja menuju Taman Nasional Baluran, semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar