Senin, 29 April 2013

Benteng Vastenburg - Cagar Budaya di Atas Lahan Sengketa

Berbicara mengenai cagar budaya, pikiran kita pasti akan tertuju pada sebuah bengunan tua yang mempunyai nilai historis dan juga budaya. Mungkin, bagi sebagian besar orang kurang mengetahui keberadaan sebuah bangunan cagar budaya yang sangat menarik di Kota Solo ini. Bukan bangunan kraton, melainkan sebuah bangunan peninggalan jaman Kolonial Belanda yang berada di depan bangunan Kantor Pos Besar, bersebelahan dengan bangunan Bank Indonesia. Sebuah bangunan yang bernama Benteng Vastenburg yang didirikan pada tahun 1745 ini masih berdiri dengan kokoh dengan tembok-tembok tebal mengelilingi area kompleks bangunan.


Jika dilihat sekilas, bangunan gerbang Benteng Vastenburg ini hampir mirip dengan Benteng Vredeburg yang ada di Yogyakarta. Pembeda keduanya adalah Benteng Vredeburg di Jogja lebih terawat dan kini menjadi salah satu tujuan wisata yang cukup terkenal di kawasan Malioboro, sedangkan Benteng Vestenburg ini terkesan terbengkalai dan kurang terawat. Namun, kesan tidak terawat ini memunculkan kesan klasik pada bangunan.


Bangunan Benteng Vastenburg ini dahulu tertutup dengan semak belukar yang sangat tinggi, hanya terlihat beberapa sudut bangunan tembok yang berdiri kokoh. Bahkan di beberapa sudut bangunan sengaja ditutupi dengan seng, entah untuk apa fungsinya. Bangunan ini memang terkesan terbengkalai, mungkin karena konflik sengketa antara pemerintah Kota Surakarta dengan pemilik lahan Benteng Vastenburg yang konon kepemilikannya berada di tangan perorangan/swasta sehingga menjadi kurang jelas pengelolaannya. Namun, sekitar akhir tahun 2012, akhirnya kawasan Benteng Vastenburg ini dibersihkan dari semak belukar dan tanaman liar yang menutupi bangunan, sehingga kini setiap orang dapat melihat langsung wujud asli dari bangunan Benteng Vastenburg ini. Hingga kini pemerintah Kota Solo pun masih berusaha untuk melakukan proses akususi kepemilikan lahan di Benteng Vastenburg ini.


Bangunan gerbang Benteng Vastenburg ini memiliki ornamen yang cukup unik. Kita akan disambut dengan dua buah pohon besar yang tumbuh dengan rimbun di bagian depan gerbang. Lalu kita akan melewati sebuah jembatan kecil yang seolah menjadi penghubung sebelum akhirnya tiba di depan bangunan gerbang. Di bawah jembatan kecil tersebut terdapat bangunan seperti parit-parit yang mengelilingi kawasan kompleks bangunan Benteng Vastenburg ini. Di bagian kanan dan kiri jembatan terdapat patung sapi dengan pose duduk. Patung ini sekilas mirip seperti arca nandi seperti yang terdapat pada candi-candi bercorakkan agama Hindu.



Di bagian kiri dan kanan relung bangunan gerbang benteng ini juga terdapat dua buah patung ksatria, yang menurut saya mirip dengan reco gladak, yaitu patung ksatria yang membawa pentungan. Patung Reco Gladak ini dapat kita temukan di daerah Gladak, tepatnya gapura sebelum menuju alun-alun utara. Reco Gladak ini pula merupakan salah satu patung khas yang ada di daerah Surakarta. Jika saya buat kesimpulan, pembangunan bagian bangunan gerbang Benteng Vastenburg ini terdapat akulturasi budaya, memadukan gaya arsitektur kolonial dipadukan dengan ornamen-ornamen lokal pada beberapa sisi bangunan.


Melihat beberapa artikel di media massa, jika ke depannya proses akusisi lahan sudah selesai, Pemerintah Kota Surakarta berencana akan membangun taman terbuka hijau di sekitar area Benteng Vastenburg. Masyarakat pun dapat memanfaatkan lahan terbuka hijau di sekitar area Benteng Vastenburg ini untuk arena rekreasi dan kegiatan lainnya. Semoga saja rencana Pemerintah Kota Surakarta ini dapat segera terealisasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar