Jumat, 21 November 2014

Rekreasi wisata dan Menggali ilmu di kota lama banten

  
    Bosan dengan lokasi wisata yang hanya itu-itu saja? Meski banten terkenal dengan pantai-pantainya yang menakjubkan karna terletak dibagian terbarat Pulau Jawa, Banten juga memiliki Sejarah yang cukup menarik untuk diulas. Kalau kamu tertarik untuk mengunjungi situs-situ bersejarah di Banten, Ayo berkeliling ke Kota Lama Banten!
Lokasinya tidak seberapa Jauh dari Kota Jakarta, hanya memakan waktu sampai 2 jam jika menempuhnya menggunakan mobil pribadi. Disini kamu akan menemukan sisa Kejayaan Kerajaan Banten. Berupa Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu, Vihara Avalokitesvara.
Tempat pertama yang harus di Kunjungi dalam penjelajahan sejarah ini adalah situs kesultanan Banten, Keraton  Kaibon. Sebelumnya, area ini merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Sunda Pajajaran dan baru menjadi kerajaan Islam sekitar abad ke-15. Sultan pertamanya bernama Maulana Hasanudin, putra Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Situs yang dulunya merupakan tempat tinggal ibunda Sultan Banten, Ratu Aisyah ini disebut Kaibon yang berarti Keibuan. Saat keraton yang menjadi tempat tinggal sultan rusak akibat perang melawan Belanda, Kaibon dijadikan pusat kesultanan Banten. Tahun 1832, Kaibon dihancurkan pemerintah kolonial Belanda yang dipimpin Gubernur Jendral Daendels. Saat ini, yang tersisa dari Keraton Kaibon hanya reruntuhan, pintu gerbang, serta dinding keraton.
Selanjutnya kita kunjungi Masjid Agung Banten yang terletak di Kompleks bangunan masjid di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin(1552-1570), sultan pertama Kesultanan Demak. Ia adalah putra pertama Sunan Gunung Jati.


Lalu Benteng Spellwijk,  lokasi tidak jauh dari Masjid Agung Banten, benteng ini dibangun sekitar tahun 1585. Dahulunya Benteng Spellwijk digunakan sebagai MenaraPemantau yang berhadapan langsung ke Selat Sunda dan sekaligus berfungsi sebagai penyimpanan meriam-meriam dan alat pertahanan lainnya. Di tempat ini juga terdapat sebuah Terowonganyang katanya terhubung dengan Keraton Surosowan.
Tidak jauh dari Benteng Speelwijk, terdapat Vihara Avalokitesvara atau Ban Tek Ie, yang berarti ‘tempat melakukan segala kebajikan’. Kelenteng yang didirikan sejak abad ke-16  ini dikenal juga dengan nama Kelenteng Kwan Im Hud Cow. Di bagian altar utama, terdapat patung Dewi Kwan Im  berkerudung merah yang terbuat dari kayu berwarna hitam. Awalnya, kelenteng ini berada di Desa Dermayon, sebelah selatan Mesjid Agung Banten, Serang. Baru sekitar 1774 M dipindahkan ke Kampung Pamarican.
Kota Kuno Banten banyak menyimpan tentang perkembangan sejarah Kesultanan Islam di Banten, untuk itu setiap tahunnya selalu ada Penziarah dan Wisatawandatang untuk menikmati keindahan peninggalan Kesultanan banten. Maka dari itu, untuk mempertahankan nya kita harus lebih memperhatikan kebersihan, keamanan dan keterawatan bangunan dan semua situs ini akan menjadi lebih bersejarah lagi ditahun-tahun yang akan datang.

Nah, Ayo bersejarah di Kota Lama Banten dan kita gali ilmu pengetahuan yang ada di sana !







Tidak ada komentar:

Posting Komentar