Aromanya sedikit menghentak indra penciuman. Tampilannya pun membuat begidik karena potongan cabai beserta isinya yang terlihat "berserakan" memenuhi seluruh bagian ayam. Belum lagi dengan kuah sedikit pekat seolah siap membakar lidah ketika menelannya. Benar saja, dari tampilannya pun dapat ditebak bagaimana cita rasa dari ayam betutu khas Gilimanuk ini. Cita rasa pedas langsung "nampol" di mulut dan lidah saat gigitan pertama, ditambah dengan rasa gurih khas bumbu rempah pun terasa kuat terasa di indera pengecap. Perpaduan rasa yang pas, pedas dan gurih beradu "cantik" dalam indera pengecap sehingga membuat kita tidak ingin berhenti menikmati sajian ayam betutu ini hingga tandas.
Ayam betutu merupakan salah satu sajian khas dari Pulau Dewata. Pada jaman dahulu, ayam betutu hanya disajikan dalam upacara keagamaan maupun upacara adat saja. Tapi sekarang, ayam betutu pun sudah banyak dijajakan di mana saja. Salah satu warung ayam betutu yang cukup terkenal di Pulau Dewata adalah Warung Ayam Betutu Bu Lina yang tak jauh dari pelabuhan penyeberangan Gilimanuk yang menghubungkan antara Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Tampilan warung ini sekilas tampak sederhana, namun pembeli yang datang silih bergantian seolah tak pernah ada hentinya.
Sajian ayam betutu terdiri dari satu ekor ayam utuh berukuran sedang. Bagian jeroan ayam tersebut kemudian dikeluarkan dan dibersihkan. Bagian kulit ayam dilumuri dengan bumbu-bumbu seperti kemiri, cabai, jahe, bawang merah, bawang putih, dan bumbu-bumbu pawon lainnya. Kemudian ayam tersebut dibalut dengan daun pisang dan dikukus. Usai dikukus, ayam betutu ini kemudian dipanggang di dalam bara serabut kelapa dan sekam. Namun, beberapa tempat makan melakukan modifikasi cara pemasakan dengan cara yang lebih modern agar lebih praktis.
Proses pemasakan yang sedemikian rupa menjadikan tekstur daging ayam menjadi lembut, mudah terlepas dari tulang ketika disantap, dan dijamin tidak terasa alot. Sajian ayam betutu memang pas disantap dengan seporsi nasi putih hangat yang dipadu dengan plecing kangkung, sambal matah, dan kacang goreng. Rasa pedas pun siap mengentak mulut dan lidah saat memakannya. Keringat pun mengucur deras karena rasa pedas yang cukup menghentak. Segelas teh hangat pun siap "memadamkan kebakaran" di dalam mulut setelah mencicipi hidangan ayam betutu ini.
Menikmati masakah khas dari daerah yang kita kunjungi memang memberikan pengalaman tersendiri. Bagi Anda penyuka kuliner dengan cita rasa pedas, sajian ayam betutu wajib Anda jadikan list untuk dicoba ketika Anda bertandang ke Pulau Dewata.
keterangan :
Warung Ayam Betutu Bu Lina buka dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 21.00 WITA (atau ketika ayam sudah habis)
satu porsi ayam betutu utuh dihargai Rp 90.000,00
satu bakul nasi putih hangat + plecing kangkung + sambal matah + kacang goreng + 3 gelas teh hangat dihargai Rp 30.000,00
jika Anda tidak suka dengan ayam betutu yang dikukus (basah), Anda pun dapat memesan ayam betutu yang digoreng
(data bulan Oktober 2014)
Ojek motor dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Warung Makan Bu Lina dikenai tarif Rp 10.000,00 untuk sekali jalan. Tukang ojek di sekitaran Pelabuhan Gilimanuk sudah cukup tanggap, saat Anda meminta mengantarkan menuju warung ayam betutu, mereka dengan sigap akan mengantarkan Anda menuju warung makan Bu Lina yang cukup banyak direkomendasikan.
Ayam betutu merupakan salah satu sajian khas dari Pulau Dewata. Pada jaman dahulu, ayam betutu hanya disajikan dalam upacara keagamaan maupun upacara adat saja. Tapi sekarang, ayam betutu pun sudah banyak dijajakan di mana saja. Salah satu warung ayam betutu yang cukup terkenal di Pulau Dewata adalah Warung Ayam Betutu Bu Lina yang tak jauh dari pelabuhan penyeberangan Gilimanuk yang menghubungkan antara Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Tampilan warung ini sekilas tampak sederhana, namun pembeli yang datang silih bergantian seolah tak pernah ada hentinya.
Sajian ayam betutu terdiri dari satu ekor ayam utuh berukuran sedang. Bagian jeroan ayam tersebut kemudian dikeluarkan dan dibersihkan. Bagian kulit ayam dilumuri dengan bumbu-bumbu seperti kemiri, cabai, jahe, bawang merah, bawang putih, dan bumbu-bumbu pawon lainnya. Kemudian ayam tersebut dibalut dengan daun pisang dan dikukus. Usai dikukus, ayam betutu ini kemudian dipanggang di dalam bara serabut kelapa dan sekam. Namun, beberapa tempat makan melakukan modifikasi cara pemasakan dengan cara yang lebih modern agar lebih praktis.
Proses pemasakan yang sedemikian rupa menjadikan tekstur daging ayam menjadi lembut, mudah terlepas dari tulang ketika disantap, dan dijamin tidak terasa alot. Sajian ayam betutu memang pas disantap dengan seporsi nasi putih hangat yang dipadu dengan plecing kangkung, sambal matah, dan kacang goreng. Rasa pedas pun siap mengentak mulut dan lidah saat memakannya. Keringat pun mengucur deras karena rasa pedas yang cukup menghentak. Segelas teh hangat pun siap "memadamkan kebakaran" di dalam mulut setelah mencicipi hidangan ayam betutu ini.
Menikmati masakah khas dari daerah yang kita kunjungi memang memberikan pengalaman tersendiri. Bagi Anda penyuka kuliner dengan cita rasa pedas, sajian ayam betutu wajib Anda jadikan list untuk dicoba ketika Anda bertandang ke Pulau Dewata.
keterangan :
Warung Ayam Betutu Bu Lina buka dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 21.00 WITA (atau ketika ayam sudah habis)
satu porsi ayam betutu utuh dihargai Rp 90.000,00
satu bakul nasi putih hangat + plecing kangkung + sambal matah + kacang goreng + 3 gelas teh hangat dihargai Rp 30.000,00
jika Anda tidak suka dengan ayam betutu yang dikukus (basah), Anda pun dapat memesan ayam betutu yang digoreng
(data bulan Oktober 2014)
Ojek motor dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Warung Makan Bu Lina dikenai tarif Rp 10.000,00 untuk sekali jalan. Tukang ojek di sekitaran Pelabuhan Gilimanuk sudah cukup tanggap, saat Anda meminta mengantarkan menuju warung ayam betutu, mereka dengan sigap akan mengantarkan Anda menuju warung makan Bu Lina yang cukup banyak direkomendasikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar