Menjelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah, suhu politik di Aceh semakin memanas. Untuk mengamankan pesta demokrasi, polisi akan mengerahkan 9.600-an personel.
“Kita akan menurunkan 2/3 dari total jumlah kekuatan polisi,” kata Kepala Polisi Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan pada konferensi pers usai pertemuan Muspida Plus di kantor Gubernur Jumat sore.
Di Aceh, total personel polisi berjumlah 14.500-an orang.
Selain menurunkan 2/3 personelnya, polisi juga akan dibantu oleh 2.000an personel TNI dan 20 ribu anggota Kesatuan Perlindungan Masyarakat (Linmas/hansip). Kekuatan ini dikerahkan untuk mengamankan kantor Komisi Independen Pemilihan, tempat pemungutan suara, prosesi pemungutan suara, kampanye, hingga pengamanan terhadap para kandidat.
http://www.blogger.com/img/blank.gif
“Kalau masih kurang bisa minta ke Sumut (Sumatera Utara) atau Mabes Polri (Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia),” lanjut Iskandar Hasan.
Menurut Kapolda, menjelang pelaksanaan Pilkada kondisi keamanan di Aceh relatif stabil, meski ada beberapa kasus pembakaran rumah dan kantor partai, serta penembakan mobil anggota DPR Kabupaten Aceh Timur dan mobil milik Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar.
“Sejauh ini keamanan cukup kondusif. Tidak ada yang terkait dengan politik. Yang ada indikasi politik, pembakaran rumah Gubernur Irwandi di Lamteuba, serta pengrusakan kantor partai di Bireuen dan Aceh Tengah,” ujarnya. []
Sumber : Aceh Kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar