Senin malam sekitar pukul 22.15 Wib, rumah milik Sulaiman Ismail, Ketua komisi B DPRD Aceh Timur, di desa Alue Nibong kecamatan Peureulak Kota didatangi orang tak dikenal. Mereka menembaki mobil yang terparkir di garasi rumah anggota dewan asal Partai Aceh itu.
Dua peluru menembus bagian belakang mobil jenis Kijang SSX ber-plat dinas dewan dengan nopol BL 106 DA yang terparkir dalam garasi terbuka di rumah Sulaiman.
Sulaiman mengatakan saat kejadian dirinya sedang tak di rumah. Dia juga tak mengetahui motif penembakan itu. Kata dia, Sebagai wakil rakyat dirinya selalu berusaha menampung keluhan dari masyarakat. Dia mengaku selama ini tidak pernah punya masalah dengan orang lain.
"Rakan-rakan yang menyampaikan keluhan pun ramai, ada keluhan yang sudah terakomodir, mungkin banyak juga yang belum," ujarnya.
Berikut petikan perbincangan wartawan The Atjeh Post dengan Sulaiman, Selasa sore, 12 Juli 2011.
Dimana anda saat kejadian itu?
Hari itu, saya dari pagi menghadiri peresmian Puskesmas baru di Peureulak Kota. Setelah dari sana saya menghadiri acara pemilihan komite kesehatan kecamatan. Habis Ashar saya pulang ke rumah. Saya shalat magrib di balee Desa. lalu habis magrib saya ambil sepeda motor pergi ke keude Peureulak untuk beli obat sakit gigi. Setelah duduk sebentar disana saya kembali, dan saya singgah lagi di kedai desa.
Kapan anda tau ada penembakan di rumah anda?
Tak berapa lama di kedai, istri saya di rumah menelpon saya, dia memberitahukan bahwa ada sebuah sepeda motor berhenti di jalan di depan rumah. Di tunggu-tunggu orang itu memberikan salam, tidak ada. Tahunya udah bunyi tembakan dua kali. Setelah itu sepeda motor itu langsung tancap gas.
Apa istri anda melihat sepeda motor apa yang digunakan pelaku?
Menurut istri saya jenis bebek biasa, lalu saya tanya kemana lari sepeda motor habis melakukan penembakan, ke arah timur katanya. Kalau ke rah timur bisa tembus ke Jalan medan dan ke arah desa yang lain juga bisa. Sepeda motor itu juga datang dari arah timur. Karena ada laporan dari rumah seperti itu, saya tidak langsung pulang. Saya melapor ke kepala desa, dan karena kondisi itu, saya laporkan kepada Polsek melalui telpon, karena tidak mungkin saya datang ke Polsek.
Kapan anda kembali ke rumah?
Ya setelah polisi dari Polsek datang, baru saya pulang, dan saya tanya kepada istri cerita sama seperti yang di ceritakan saat di telpon saya tadi. Istri saya sudah trauma, dan anak juga trauma. Kemudian rame rame masyarakat datang untuk melihat.
Apakah anda sebelumnya pernah menerima ancaman atau ada masalah?
Tidak, pokoknya penembakan ini saya tidak tau arah kemana dan tujuan apa.
Apa ada pengaruhnya dengan posisi anda di DPRA?
Nggak tau juga, tapi yang pasti saya di DPRK kemana diundang saya akan selalu hadir. Seperti acara yang dibuat lembaga Logika, acara masyarakat saya selalu hadir. Pokoknya saya usahakan agar selalu dekat dengan masyarakat apalagi masyarakat di daerah pemilihan saya, jika saya berbuat begitu juga menimbulkan penilaian tidak baik, itu terserah karena semua penilaian kan beda-beda di masyarakat.
Apa mungkin terkait dengan Pilkada?
Ooo tidak, saya tidak maju sebagai bupati. Saya yakin ini tidak terkait dengan politik.
Jadi, menurut anda apa kira-kira motif penembakan ini?
Begini, Karena kita di dalam masyarakat dengan kondisi ekonomi kita yang seperti ini, mungkin pasti ada tanggapan baik buruk, kemudian rakan-rakan yang menyampaikan keluhan pun ramai, ada keluhan yang sudah terakomodir, mungkin banyak juga yang belum, atau mungkin ada persoalan lain-lain. Apa gara-gara hal begini? saya benar-benar tidak tau apa motif ini. Tapi kalo terkait politik saat ini, sepertinya tidak.[]
Sumber : Imran Nyak Rani - The Atjeh Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar