Saiful alias Pon Cage yang juga mantan Panglima III Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Batee Ilik tewas ditembak, Jumat (22/7) sekitar pukul 23.00 WIB. Penembakan itu terjadi depan warung kopi Gurkha milik korban yang terletak di jalan Medan-Banda Aceh Matangglumpangdua Bireuen.
Kejadian penembakan yang menewaskan mantan kombatan sontak mengundang perhatian warga. Sehingga sesaat setelah penembakan, warga langsung berhamburan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Salah seorang saksi mata yang namanya enggan disebutkan mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi begitu cepat sekali. Saat itu, Pon Cage keluar dari warung kopi Gurkha hendak pulang, tiba-tiba sebuah Toyota Avanza berhenti di depan warung tersebut. Seorang pelaku turun dari mobil dan langsung mengacungkan senjata laras panjang ke arah sang panglima.
Kemudian sebutir peluru meledak, Saiful rubuh. Saat berusaha bangkit kembali tiga suara ledakan senjata laras panjang kembali terdengar. Setelah itu, si penembak langsung naik ke mobil dan tancap gas ke arah timur. Kemudian saksi mata yang saat kejadian berada di sekitar TKP langsung berlari kearah Cage yang sudah rubuh ketanah.
Saksi mata melihat dua buah lubang dikepala, namun belum sempat memastikan dimana lagi ada peluru menembus badan sang mantan panglima, orang-orang sudah ramai berdatangan.
"Saat itu saya melihat bang Pon Cage keluar dari warung kopi Gurkha. Sejenak kemudian sebuah Avanza berhenti dan seseorang keluar dan langsung mengarahkan senjata laras panjang kearahnya. Saya mendengar empat kali letusan senjata dan setelah menembak pelaku langsung melarikan diri ke arah timur," kata saksi mata.
Saat The Globe Journal sampai ke lokasi kejadian, jenazah Cage sudah dievakuasi kerumah sakit. Pihak aparat kepolisian memasang police line di lokasi. Pihak penegak keamanan menemukan bekas selongsong peluru dan satu proyektil. Perkirakan sementara senjata yang digunakan adalah AK-46.
Sampai berita ini diturunkan, Kapolres Bireuen AKBP. HR. Dadik J belum berhasil dikonfirmasi.Saat ini jenazah sudah dibawa pulang kerumah duka di kawasan Peusangan Selatan.
Sumber : The Globe Journal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar