World Achehnese Association (WAA) yang merupakan sebuah organisasi perkumpulan masyarakat Aceh di luar negeri, Denmark turut menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya saudara Saiful (Cage) 42 tahun yang pernah menjadi panglima GAM di Wilayah Batee Iliek, Bireuen.
WAA menerima kabar terbunuh Cage karena di tembak oleh orang yang belum diketahui identitasnya, penembakan yang terjadi di depan Warung Kopi (Warkop) Gurkha Matangglumpangdua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, pada Jum’at (22/7) malam yang lalu.
Selain itu WAA, juga meminta kepada seluruh anggota GAM baik yang pernah aktif sebagai sipil GAM maupun tentara GAM, diharapkan untuk tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi dengan ulah pembunuh yang di sebut masih dalam pengejaran pihak kepolisian tersebut, seperti tulis WAA dalam lansirannya kepada publik.
WAA melihat bahwa pembunuhan Saiful atau sering disapa dengan Cage ini merupakan proses transisi dan reintegrasi yang mengalami kemunduran dalam perdamaian Aceh, bahkan pembunuhan Cage lebih kepada upaya memperkeruh kondisi politik di Aceh.
Sebelumnya, menjelang Pemilu pada tahun 2009 yang lalu, Dedi Novandi alias Abu Karim (33), anggota KPA Bireuen (Wilayah Batee Iliek) juga ditembak mati oleh orang yang tidak di ketahui. “Kami mengimbau kepada seluruh rakyat Aceh untuk mempertahankan diri dari tindakan dan sikap yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan kita, perdamaian yang telah di raih dengan susah payah perlu kita pertahankan bersama,” tegas WAA dalam rilis yang kami terima.(*/af).
Sumber : Seputar Aceh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar